Menurut AS, tidak ada bukti yang dapat dipercaya bahwa kelompok Gerakan Islam Turkistan Timur itu terus ada.
Peneliti asing mengatakan lebih dari 1 juta orang dari etnis minoritas Muslim Uighur ditahan di kamp-kamp penahanan di Xinjiang.
China bersikeras bahwa kamp-kamp itu untuk pelatihan kerja dan secara bertahap akan hilang jika suatu hari masyarakat tidak lagi membutuhkannya.
China berulang kali mendapat kecaman dari negara barat atas perlakuannya terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.
AS, Inggris dan Kanada dalam pernyataan bersama bulan lalu menyatakan keprihatinan atas pelanggaran HAM China di wilayah tersebut.
Mereka meminta Beijing untuk memberi komunitas internasional akses tanpa hambatan ke Xinjiang.
AS menuduh China pada Januari melakukan genosida"dalam penindasannya terhadap Muslim Uighur dan mengatakan bulan lalu bahwa tidak ada perkembangan yang akan mengubah penilaiannya.***