Kanada Kembali Laporkan Kasus Kedua Pembekuan Darah Langka Usai Vaksinasi AsraZeneca

- 18 April 2021, 11:35 WIB
Kanada kembali mengumumkan kasus pembekuan darah langka kedua usai vaksin AzstraZeneca kepada salah satu pasien Covid-19.
Kanada kembali mengumumkan kasus pembekuan darah langka kedua usai vaksin AzstraZeneca kepada salah satu pasien Covid-19. /Carlos Osorio/REUTERS

PR BEKASI - Kanada kembali melaporkan kasus kedua pembekuan darah langka dengan kondisi trombosit rendah usai vaksin AstraZeneca diberikan dalam waktu satu minggu.

Meski begitu, Kanada masih merekomentasikan penggunaan vaksin AstraZeneca tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Minggu, 18 April 2021 Kementerian Kesehatan Kanada menyatakan bahwa pasien tersebut kini sedang dirawat dan sedang dalam masa pemulihan.

Baca Juga: Mentega atau Margarin: Mana yang Paling Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh?

Pihaknya juga menambahkan bahwa pasien tersebut merupakan warga yang tinggal di Provinsi Alberta, Kanada.

Berdasarkan bukti yang tersedia, lanjutnya, Kanada masih menyatakan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari potensi risikonya.

"Otoritas kesehatan Kanada akan terus memantau penggunaan semua vaksin Covid-19 dengan cermat dan memeriksa serta menilai setiap masalah keamanan baru," kata Kementerian Kesehatan Kanada.

Baca Juga: Ikut Sinergi Bangun Bekasi, Komisi X DPR Beri 25 Slot Beasiswa pada Kapemasi

Sebelumnya, Kanada melaporkan kasus pembekuan darah pertama terkait vaksin AstraZeneca pada Selasa lalu, 13 April 2021.

Kemudian pada hari berikutnya, Otoritas Kesehatan mengatakan mereka tidak akan membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca tersebut.

Sementara itu, Dewan Penasihat merekomendasikan Kanada untuk berhenti menawarkan vaksin kepada orang-orang yang berusia di bawah 55 tahun. Panel tersebut sedang dalam proses meninjau sarannya.

Baca Juga: Sebut Dokter Kevin Samuel Langgar 3 Pasal, dr. Tirta: Edukasilah Tanpa Merendahkan Pasien

Diketahui Kanada kini sedang meningkatkan kampanye vaksinasi, namun jumlahnya masih lebih kecil dibanding negara lainnya, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Di tengah gelombang infeksi ketiga yang melonjak, Ontario, provinsi terpadat di Kanada, memberlakukan pembatasan Covid-19, termasuk menutup perbatasan provinsi untuk pelancong domestik.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah