Hal tersebut dikatakan oleh Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dalam sebuah surat kepada Joe Biden.
“Pesan Joe Biden disambut dengan sangat antusias oleh orang-orang Armenia di seluruh dunia,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 25 April 2021.
Dalam pernyataannya tersebut, Joe Biden mengatakan rakyat AS menghormati semua orang Armenia yang tewas dalam pembantaian yang termasuk tindakan genosida yang dimulai 106 tahun lalu tersebut.
Baca Juga: Doakan Tidak Ada Lagi Gubernur Seperti Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Mudah-mudahan
“Selama beberapa dekade imigran Armenia telah memperkaya AS dengan cara yang tak terhitung jumlahnya, tetapi mereka tidak pernah melupakan sejarah tragis,” kata Joe Biden.
“Kami menghormati cerita mereka. Kami melihat rasa sakit itu. Kami menegaskan sejarahnya. Kami melakukan ini bukan untuk menyalahkan tetapi untuk memastikan bahwa apa yang terjadi tidak pernah terulang,” Kata Joe Biden, menambahkan.
Selama beberapa dekade, langkah-langkah yang mengakui tindakan genosida pembantaian etnis Armenia terhenti di Kongres AS dan sebagian besar presiden AS telah menahan diri untuk tidak menyebutnya demikian.
Mereka terhalang oleh kekhawatiran tentang hubungan dengan Turki dan lobi yang intens oleh Ankara.
Mantan Presiden AS ke-40, Ronald Reagan, adalah satu-satunya presiden AS yang secara terbuka menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan genosida sebelum Joe Biden mengeluarkan pernyataan bersejarah tersebut