Baca Juga: Zona Hijau Diklaim Sudah 98 Persen, Rahmat Effendi Larang Warga Bekasi Gelar Open House Saat Lebaran
Saksi mata menyampaikan orang-orang sesak napas karena kerumunan yang padat atau terinjak-injak di lorong, mulai sekitar jam 1 pagi waktu setempat.
Beberapa tidak mengetahui yang terjadi sampai akhirnya sistem PA membunyikan seruan untuk membubarkan diri.
"Kami mengira mungkin ada peringatan (bom) atas paket yang mencurigakan," kata seorang peziarah, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Jerussalem Post.
"Tidak ada yang menyangka hal ini bisa terjadi di sini. Bersukacita menjadi duka, cahaya terang menjadi gelap pekat," sambungnya.
Baca Juga: Resmi Dicap sebagai Teroris oleh Pemerintah, Pengamat Sebut Ada 3 Konsekuensi bagi KKB
Saksi mata lain mengatakan dia mencoba keluar dari daerah itu ketika penyerbuan terjadi.
Dia menceritakan dirinya ada di pintu masuk saat kejadian dan memutuskan ingin keluar.
Akan tetapi polisi memblokir pintu gerbang, jadi tidak ada yang dapat keluar dari lokasi kejadian.
Diungkapkan bahwa dalam waktu yang membuatnya tergesa-gesa itu pikiran mereka hanya berkisar mungkin akan mati saat itu.