Kemudian seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada Reuters bahwa Biden tetap berkomitmen untuk berjanji melonggarkan aliran pengiriman uang dari warga Kuba Amerika dan mengurangi pembatasan perjalanan keluarga ke pulau itu.
Baca Juga: Pasca Gencatan Senjata Israel-Hamas, Kebijakan Prioritas Joe Biden Terpaksa Dirombak Ulang
Diketahui, Trump menunjuk Kuba sebagai negara sponsor terorisme selama masih menjabat sebagai Presiden AS.
Menurut pemerintah Biden, hal tersebut adalah sebuah petunjuk dan sedang ditinjau.
Mantan Presiden Donald Trump diketahui telah mengatur untuk menempatkan Havana dalam daftar hitam AS pada Mei 2020.
Kemudian dia menempatkan-nya kembali ke daftar negara yang sepenuhnya tidak bekerja sama dengan upaya AS untuk melawan terorisme.
"Ini aneh karena Kuba sudah termasuk dalam daftar negara pendukung terorisme, yang jelas merupakan sebutan yang lebih parah daripada tidak bekerja sama," kata William LeoGrande selaku profesor pemerintahan di American University di Washington yang merujuk pada catatan Blinken.
Dia menambahkan bahwa daftar tersebut hanya membatasi penjualan senjata dan harus diperbarui pada 15 Mei 2021.
Meskipun demikian, banyak ahli mengatakan itu adalah salah satu sinyal bahwa Biden bukanlah Obama ketika datang ke Kuba.