"Selama pembacaan Al-Qur'an melalui pengeras suara telah dibungkam dengan alasan bahwa itu mengganggu beberapa orang, kami berharap perhatian diberikan kepada segmen besar yang terganggu oleh musik keras di restoran dan pasar," kata Mohammad al-Yahya seorang pengguna Twitter.
Al-Sheikh mengatakan beberapa kritik terhadap kebijakan itu disebarkan oleh "pembenci" untuk menimbulkan masalah.
"Musuh kerajaan ingin membangkitkan opini publik, meragukan keputusan negara dan membongkar kohesi nasional melalui pesan mereka," kata al-Sheikh.***