Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti seberapa besar dampak arahan baru itu terhadap lanskap suara di kerajaan Arab Saudi.
Empat penduduk ibu kota Riyadh yang dihubungi Reuters pada hari Senin sebagian diantaranya menuturkan masjid tampaknya menjadi agak lebih sepi.
Baca Juga: Arab Saudi Buat Kebijakan Baru, Izinkan Pengeras Suara Eksternal Masjid Saat Pelaksanaan Salat Jumat
Setidaknya satu masjid tampak masih menyiarkan salat berjamaah, sekeras sebelumnya.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh lembaga penyiaran negara Al Ekhbariyah, Menteri Urusan Islam Abdullatif al-Sheikh mengatakan perubahan itu merupakan tanggapan atas keluhan masyarakat atas volume yang berlebihan, termasuk dari orang tua dan orang tua yang tidur anaknya terganggu.
“Mereka yang mau salat tidak perlu menunggu muadzin mengumadangkan azan,” kata Abdullatif al-Sheikh seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Reuters pada Rabu, 2 Juni 2021.
“Mereka sehrusnya sudah berada di masjid terlebih dahulu," katanya, menyambungkan.
Baca Juga: Pengeras Suara Masjid di Arab Saudi Hanya untuk Azan-Iqomah, MUI: Indonesia Perlu Disadarkan
Ia pun menambahkan bahwa ada juga beberapa saluran televisi yang menyiarkan azan sehingga volume pengeras suara masjid harus dibatasi.
Beberapa pengguna Twitter Saudi menyambut baik pengurangan kebisingan di daerah mereka, meskipun yang lain mengatakan mereka rindu ditenangkan oleh doa.