China Diduga Paksa Perempuan Muslim Uighur Lakukan Aborsi untuk Kurangi Populasi Etnis Minoritas

- 7 Juni 2021, 15:19 WIB
Pemerintah China membuat kebijakan diluar nalar dengan memaksa perempuan Muslim Uighur untuk melakukan aborsi yang bertujuan menekan angka kelahiran etnis minoritas tersebut.
Pemerintah China membuat kebijakan diluar nalar dengan memaksa perempuan Muslim Uighur untuk melakukan aborsi yang bertujuan menekan angka kelahiran etnis minoritas tersebut. /REUTERS/Thomas Peter.

“Ini (penelitian dan analisis) benar-benar menunjukkan maksud di balik rencana jangka panjang pemerintah China untuk menekan populasi Muslim Uighur,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Pemerintah China belum mengumumkan target resmi apa pun untuk mengurangi populasi Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di Xinjiang.

Baca Juga: Tafsir dan Arti jika Bermimpi Anggota Keluarga Kita Meninggal Dunia

Tetapi berdasarkan analisis data kelahiran resmi, proyeksi demografis, dan rasio etnis yang diusulkan oleh akademisi dan pejabat Tiongkok, Andrean Zenz memperkirakan kebijakan China dapat meningkatkan populasi etnis Han yang dominan di Xinjiang Selatan. 

Diketahui pemerintah China diprediksi akan menambah populasi etnis han di wilayah tersebut menjadi sekitar 25 persen dari 8.4 persen saat ini.

“Tujuan ini hanya dapat dicapai jika mereka melakukan apa yang telah mereka lakukan, yang secara drastis menekan angka kelahiran (Muslim Uighur),” katanya.

Baca Juga: BPKH Kelola Dana Haji Tembus hingga Rp143,1 Triliun, Berikut Akses Link Laporan Keuangan Haji

China sebelumnya mengatakan penurunan tingkat kelahiran etnis minoritas saat ini disebabkan oleh penerapan penuh kuota kelahiran yang ada di kawasan itu serta faktor pembangunan.

Hal tersebut termasuk peningkatan pendapatan per kapita dan akses yang lebih luas ke layanan keluarga berencana. 

Kementerian Luar Negeri China juga telah membantah tuduhan tindakan genosida terhadap Muslim Uighur sebagai omong kosong belaka.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x