Angkatan Udara Israel Serang Dua Fasilitas Manufaktur Senjata dan Landasan Roket Hamas di Gaza

- 4 Juli 2021, 14:30 WIB
 Sebuah fasilitas manufaktur senjata Hamas di Gaza. Angkatan udara Israel serang fasilitas senjata dan landasan roket Hamas di Gaza./Twitter/@Soulmateobaidah
Sebuah fasilitas manufaktur senjata Hamas di Gaza. Angkatan udara Israel serang fasilitas senjata dan landasan roket Hamas di Gaza./Twitter/@Soulmateobaidah /

PR BEKASI - Angkatan Udara Israel (IAF) menyerang dua fasilitas senjata Hamas di Gaza pada Sabtu, 3 Juli 2021.

Hal tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap balon pembakar yang diluncurkan dari Jalur Gaza sepanjang akhir pekan ini.

Pasalnya, untuk kedua kalinya dalam minggu ini angkatan udara Israel telah menargetkan Gaza atas serangan balon pembakar yang diluncurkan.

Baca Juga: Pemukim Israel Angkat Kaki, Rakyat Palestina Deklarasikan Kemenangan

Setelah sebelumnya sebuah pesawat IAF juga menyerang fasilitas manufaktur senjata Hamas di Gaza pada Kamis, 1 Juli 2021.

Tidak hanya IAF, pesawat-pesawat IDF juga ikut menyerang landasan peluncuran roket milik Hamas.

"IDF akan menanggapi dengan keras upaya teroris dari Jalur Gaza," kata Unit Juru Bicara IDF, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Jerusalem Post, Minggu, 4 Juli 2021.

Baca Juga: Polisi Israel Serang Warga Palestina yang Protes Atas Pembongkaran Toko di Pemukiman Silwan Yerusalem Timur

IDF mengatakan bahwa komponen yang rusak dalam serangan tersebut adalah peralatan untuk penelitian dan pengembangan senjata milik Hamas.

Sementara itu, dampak dari balon pembakar yang diluncurkan Gaza telah menyebabkan kebakaran di beberapa tempat di Dewan Regional Eshkol dekat Gaza.

Akhir minggu ini, ketegangan juga semakin meningkat setelah Israel menghancurkan sebuah toko Palestina di lingkungan Silwan di Yerusalem timur pada Selasa lalu.

Baca Juga: Universitas Bergengsi di AS Berikan Dukungan Pada Palestina dan Sebut Israel Negara Apartheid

Hal tersebut memicu bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang menuduh pihak berwenang melakukan penegakan diskriminatif terhadap izin bangunan di kota suci itu.

Sebuah buldoser yang dikawal oleh polisi Israel telah meratakan sebuah toko daging di lingkungan yang diabaikan oleh Masjid Al-Aqsha.

Selain itu, para pemukim Israel juga mengevakuasi pos terdepan Evyatar di Tepi Barat, setelah dicapainya kesepakatan bahwa pangkalan militer IDF akan didirikan di lokasi tersebut.

Baca Juga: Dekat dengan Hamas dan IM, Israel Khawatirkan Kebangkitan Cabang Utara Gerakan Islam di Negaranya

Status hukum tanah juga akan diputuskan dalam waktu enam bulan setelah dilakukannya evaluasi oleh Administrasi Sipil Israel.

Sedangkan warga Palestina dari desa Beita dan Yatma mengklaim bahwa tanah itu milik mereka.

Namun Dewan Daerah Samaria dan Gerakan Nahala, yang mempelopori inisiatif Evyatar, membantah klaim tersebut dan berpendapat bahwa itu dapat diklasifikasikan sebagai tanah negara.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah