PR BEKASI - Naomi Osaka terpilih sebagai atlet yang menyalakan kaldron atau api Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di Olympic Stadium Tokyo, Jepang pada Jumat, 23 Juli 2021.
Aksi torch relay oleh Naomi Osaka tersebut menandakan penutupan Upacara Pembukaan Olimpiade 2020 sekaligus menandakan dimulainya pesta olahraga tersebut.
Naomi Osaka mengaku merasa bangga atas pencapaian tersebut yang terbukti melalui takarir unggahan foto di akun Instagram-nya.
Baca Juga: Tolak Bertemu Awak Media, Petenis Naomi Osaka Terancam Didenda Rp214 Juta dan Diskualifikasi
"Tidak diragukan lagi prestasi atletis terbesar dan kehormatan yang pernah saya miliki dalam hidup saya. Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan perasaan yang saya miliki saat ini tetapi saya tahu saat ini saya dipenuhi dengan rasa syukur dan bersyukur, sayang kalian terima kasih," kata Naomi Osaka yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 24 Juli 2021 dari akun Instagram miliknya.
Dirinya mengaku bahwa menjadi atlet yang menyalakan api Olimpiade 2021 merupakan suatu prestasi yang luar biasa baginya di sepanjang hidupnya.
Naomi Osaka juga tidak bisa berkata-kata atas apa yang dirasakannya ketika dipilih untuk menyalakan api Olimpiade Tokyo 2020.
"Masih mencoba membungkus kepala saya dengan apa yang baru saja terjadi, gila," ujar Naomi Osaka.
Sebenarnya bagaimana sih sosok dari Naomi Osaka. Berikut rangkuman untuk Anda profil Naomi Osaka dari berbagai sumber.
1. Seperti yang diketahui Naomi Osaka adalah petenis yang lahir di Osaka pada 16 Oktober 1997 dan berusia 23 tahun saat ini, yang dikenal dengan segudang prestasi.
Baca Juga: Medali Pertama untuk Indonesia, Windy Cantika Sumbangkan Perunggu di Olimpiade Tokyo 2020
Awal mulanya dia menjadi petenis profesional pada September 2013. Yang mana pada saat itu dirinya berusia 16 tahun dan berkarir melalui Japanese Tennis Association.
Setahun kemudian Naomi Osaka bermain untuk pertama kalinya dalam undian turnamen WTA di Stanford.
Kemudian di tahun 2016, Naomi Osaka lolos ke babak utama Grand Slam pertamanya di Australia Open.
Dirinya juga berhasil mencapai babak ketiga pada saat itu.
Naomi Osaka juga sempat mengalahkan Elina Svitolina dalam dua set sebelum kalah dari Victoria Azarenka.
Lanjut di tahun 2018 dirinya berhasil menggaet gelar WTA pertamanya usai mengungguli Maria Sharapova, Karolina Pliskova, dan Simona Halep.
Tidak hanya itu saja, di tahun 2018 dirinya juga pernah mencetak sejarah dengan menjadi petenis Jepang pertama yang menjuarai Grand Slam US Open.
Bahkan namanya juga sempat menjadi trending karena mengalahkan petenis senior Serena Williams.
Sehingga membuat dirinya menyandang gelar juara Grand Slam US Open 2018.
Setahun kemudian Naomi Osaka juga berhasil menaklukan Petra Kvitova pada final Australia Open 2019.
Dan juga mengalahkan Azarenka dan berhasil keluar sebagai juara US Open untuk kedua kalinya.
Kini, Naomi Osaka akan tampil sebagai salah satu kontingen Jepang di Olimpiade 2020 di sektor tunggal putri tenis.
2. Ternyata Naomi Osaka memiliki 2 kewarganegaraan yaitu Jepang dan Amerika.
Ibunya merupakan orang Jepang dan ayahnya merupakan orang yang berasal dari Haiti.
Naomi Osaka juga besar di New York dan kini Naomi Osaka menetap di Florida bersama keluarganya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Resmi Dibuka di Tengah Pandemi Covid-19, Sejumlah Kepala Negara Turut Hadir
3. Meskipun Naomi Osaka lahir di Osaka, Jepang, dirinya mengaku bahwa dia tidak bisa berbahasa Jepang.
Dirinya hanya bisa memahami ketika orang lain berbicara bahasa Jepang.
Untuk berbicara bahasa Jepang dirinya belum begitu lancar.
4. Selain berprestasi di bidang tenis, Naomi Osaka juga pernah mencetak sejarah pada pertengahan tahun 2021 ini.
Yang mana, Naomi Osaka terpilih menjadi wanita pertama keturunan Haiti-Jepang sebagai model sampul majalah Sports Illustrated edisi Agustus 2021.***