Akan tetapi, sampai saat ini China masih mengakui Taiwan sebagai wilayah miliknya dan tidak mengakui kedaulatannya sebagai sebuah negara merdeka.
Selain Taiwan, China juga mengakui Hong Kong, Makau, dan sebagian wilayah Laut Natuna Utara sebagai miliknya di bawah kebijakan “Satu China”
Namun, pernyataan China tersebut telah dibantah keras oleh AS dan sekutunya yang membuat hubungan kedua negara tambah memanas dalam beberapa tahun terakhir.
Pada era pemerintahan Donald Trump, AS memberi lampu hijau penjualan senjata bernilai miliaran dolar ke Taiwan untuk memperkuat pertahanan militernya dari China.
Patroli militer AS di kawasan itu telah memberikan tekanan pada sikap yang semakin agresif oleh China.
Pada awal bulan ini, China mengatakan pihaknya mengejar kapal perang AS keluar dari perairan yang disengketakan.
Tentara Pembebasan Rakyat China telah melayangkan peringatan terhadap kapal perang USS Benfold dan mengusir mereka saat mengirim kapal dan pesawat untuk memasuki perairan di sekitar Kepulauan Paracel.
Baca Juga: Ditemukan Barang Bukti 25 Kg Ikan, Bakamla Amankan Kapal Asing Berbendera Vietnam di Laut Natuna
China mengklaim kepemilikan di bawah kebijakan "Satu China" yang menuntut hanya ada satu negara berdaulat dengan nama China.