Yakni dengan melakukan sekitar 500.000 inspeksi di pos pemeriksaan dan bandara serta di hotspot yang diidentifikasi melalui intelijen dan investigasi, menurut Interpol.
Selanjutnya, badan-badan UEA pun meluncurkan kampanye kesadaran paralel yang menargetkan staf pariwisata, pengemudi angkutan umum, dan pekerja di kawasan industri.
Serta kantor perekrutan pekerja rumah tangga dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai bentuk, sarana, dan cara perdagangan manusia.
UEA, yang merupakan negara pertama di kawasan yang mengesahkan Undang-Undang yang komprehensif untuk memerangi perdagangan manusia sesuai dengan semua hukum dan perjanjian internasional pada tahun 2006, memimpin tim nasional melalui MOI.
“Perdagangan manusia adalah salah satu ancaman keamanan utama yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia. Ini telah berkembang menjadi industri multi-miliar dolar yang dipimpin oleh kelompok kriminal terorganisir,” kata Letnan Kolonel Dana Humaid dari Kementerian Dalam Negeri UEA, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya pada Rabu, 28 Juli 2021.
“Meskipun sulit untuk menentukan skala masalahnya, para ahli sepakat bahwa jutaan korban diperdagangkan setiap tahun, baik untuk kerja paksa, eksploitasi seksual, pengambilan organ, atau penyelundupan manusia,” katanya, melanjutkan.
Humaid juga mengatakan, “Pengorbanan manusia di luar yang langsung berdampak pada keluarga, teman, dan komunitas tidak terhitung.”
Empat ruang operasi internasional didirikan di Lyon, Panama, Khartoum dan Abu Dhabi, untuk mengoordinasikan upaya polisi internasional dan berbagi informasi.