Berhasil Kembali Kuasai Afghanistan, Berikut 4 Pimpinan Taliban Paling Berpengaruh

- 19 Agustus 2021, 09:25 WIB
Abdul Ghani Baradar, (kedua dari kiri) merupakan salah satu dari empat pemimpin Taliban yang saat ini dianggap berpengaruh di Afghanistan.
Abdul Ghani Baradar, (kedua dari kiri) merupakan salah satu dari empat pemimpin Taliban yang saat ini dianggap berpengaruh di Afghanistan. /Reuters

 

PR BEKASI – Keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan sejak setelah 20 tahun lamanya telah mendapatkan pengawasan dari seluruh dunia.

Taliban diketahui berhasil menguasai kembali seluruh Afghanistan setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan menarik seluruh pasukannya dari negara itu.

Tak hanya itu, pada Minggu, 15 Agustus 2021 mereka telah berhasil merebut ibu kota Kabul dan menguasai istana kepresidenan Afghanistan.

Diketahui, era kepemimpinan Taliban pertama pada periode 1996-2001 dikenal sebagai periode kelam Afghanistan.

Baca Juga: Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban, Donald Trump: Joe Biden Telah Lakukan Hal Gila dan Memalukan Bagi AS

Pasalnya, banyak warga Afghanistan yang Taliban eksekusi di depan umum serta kebebasan yang sangat terbatas bagi para perempuan karena dianggap oleh mereka telah melanggar perintah agama.

Namun, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid telah berjanji dalam periode kedua kepemimpian mereka akan menjamin keamanan dan keselamatan warga minoritas serta menjamin kebebasan bekerja bagi perempuan.

Beberapa anggota Taliban yang memerintah pada tahun 2001 masih hidup atau berkuasa, meninggalkan ketidakpastian tentang bagaimana kelompok itu akan menjalankan negara hari ini.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Washington Post, Kamis, 19 Agustus 2021, berikut adalah beberapa pemimpin utama Taliban yang saat ini dianggap paling berpengaruh di Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Kendalikan Kabul, Arab Saudi Siap Berdiri Bersama Rakyat Afghanistan

1. Haibatullah Akhundzada

Haibatullah Akhundzada adalah pemimpin tertinggi Taliban yang telah berkuasa sejak 2016 setelah mantan pemimpin kelompok itu, Akhtar Mohammad Mansour, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Pakistan.

Mantan hakim tertinggi Taliban tersebut melarikan diri ke Pakistan pada 2001 setelah pasukan AS berhasil mengusir mereka dari Afghanistan.

Dia tidak memiliki banyak pengalaman militer, dan sejak menjadi pemimpin de facto Taliban, dia telah bekerja untuk meningkatkan keuangan kelompok.

Haibatullah Akhundzada juga berusaha untuk menyatukan faksi-faksi kelompok dan mengkonsolidasikan kekuasaan.

Baca Juga: Zabihullah Mujahid: Taliban Inginkan Hubungan Damai dengan Negara Lain

2. Abdul Ghani Baradar

Abdul Ghani Baradar menjabat sebagai negosiator untuk pembicaraan damai di Doha, Qatar, dan merupakan pemimpin politik utama organisasi tersebut.

Salah satu tokoh pendiri Taliban tersebut diketahui pernah dipenjara pada 2010 di Pakistan sebelum dibebaskan pada 2018 atas permintaan pemerintah AS sehingga dia bisa menjadi pemimpin kelompok itu dalam pembicaraan damai.

Dirinya juga yang berkontribusi dalam penarikan pasukan AS, tampaknya pada bulan Maret menolak upaya pemerintah Joe Biden untuk menunda tanggal keberangkatan mereka.

AS setuju untuk meninggalkan negara itu sebagai syarat kesepakatan damai yang dicapai dengan Taliban di bawah Presiden Donald Trump.

Abdul Ghani Baradar berbicara dengan Donald Trump pada tahun 2020, setelah penandatanganan kesepakatan, menjadi pemimpin Taliban pertama yang berkomunikasi langsung dengan seorang Presiden AS.

Baca Juga: Zabihullah Mujahid: Taliban Inginkan Hubungan Damai dengan Negara Lain

3. Mohammad Yaqoob

Mohammad Yaqoob adalah putra tertua pendiri Taliban Mohammad Omar dan mengepalai militer organisasi tersebut.

Salah satu tokoh muda Taliban tersebut menjadi terkenal setelah kematian ayahnya pada tahun 2013.

Mohammad Yaqoob dianggap oleh beberapa ahli sebagai anggota yang berhaluan moderat di Taliban.

Ketika Taliban membuat keuntungan teritorial cepat minggu lalu, dia mendesak para pejuang untuk tidak menyakiti anggota militer dan pemerintah Afghanistan.

Dirinya juga memerintahkan Taliban untuk menahan diri dari penjarahan rumah-rumah kosong dan untuk memastikan pasar dan toko tetap berfungsi.

Baca Juga: Taliban Janji Akan Lindungi Hak-hak Perempuan Afghanistan: Kami Izinkan Perempuan untuk Bekerja dan Belajar

4. Sirajuddin Haqqani

Kurang moderat mungkin Sirajuddin Haqqani, putra Jalaluddin Haqqani, yang mendirikan jaringan Haqqani, sebuah cabang dari Taliban yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS.

Koalisi pimpinan AS di Afghanistan menjadikan pemberantasan jaringan, yang dikenal dengan pemboman mematikannya, sebagai prioritas selama misinya.

Tetapi pada tahun 2017, kelompok itu kembali dengan ketakutan, mengumpulkan 5.000 pejuang di Afghanistan tenggara, semuanya dipimpin oleh Sirajuddin Haqqani.

Sirajuddin Haqqani saat ini diketahui memimpin jaringan tersebut dan menjabat sebagai wakil pemimpin Taliban.

Dia juga sempat dicari untuk diinterogasi oleh FBI sehubungan dengan serangan tahun 2008 di sebuah hotel di Kabul yang menewaskan enam orang, termasuk satu orang AS. ***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah