Pria Yahudi Ini Tak Ingin Pergi dari Afghanistan, Sebut Taliban Akan Bentuk Pemerintahan yang Baik

- 22 Agustus 2021, 11:33 WIB
Zabulon Simintov, seorang Yahudi terakhir di Afghanistan tidak ingin pergi dari Kabul dan salahkan AS karena telah menyerang Afghanistan dan menciptakan kehancuran dan pembantaian.
Zabulon Simintov, seorang Yahudi terakhir di Afghanistan tidak ingin pergi dari Kabul dan salahkan AS karena telah menyerang Afghanistan dan menciptakan kehancuran dan pembantaian. /Arab News

“Saya tidak punya permintaan lain dari Taliban. Saya tidak menginginkan posisi untuk diri saya sendiri. Tapi seperti orang lain, menginginkan keamanan,” tambahnya.

Sementara itu Simintov juga mengatakan bahwa Khairullah Khairkhaw, mantan menteri dalam negeri di bawah rezim Taliban, telah menyita Taurat dari tahanannya di Kabul.

Baca Juga: Ngabalin Imbau Rakyat Tak Terprovokasi Isu Taliban Sudah Berubah: Ingat, Dia Masih Teroris Internasional

Khairkhaw, yang dibebaskan dari penjara Teluk Guantanamo pada 2014 oleh mantan presiden AS Barack Obama, menjabat sebagai pemimpin politik Taliban di Qatar.

“Saya akan menemukan penghubung untuknya dan mengembalikan Taurat,” kata Simintov.

Salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar tiba di Kabul pada Sabtu untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin kelompok senior dan politisi tentang pembentukan pemerintahan baru.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah