Pasokan Air Bersih Mulai Kritis, 4 Juta populasi Lebanon Terancam Alami Kekeringan Hebat

- 26 Agustus 2021, 14:34 WIB
Lebanon sedang berada di ambang kekeringan hebat setelah sistem pasokan air di negara tersebut dalam tahap kritis.
Lebanon sedang berada di ambang kekeringan hebat setelah sistem pasokan air di negara tersebut dalam tahap kritis. /Daily Star

Pada Juli 2021, PDAM Lebanon mengumumkan keadaan darurat kekeringan dan mulai menjatah pasokan air dari stasiun pompa dan sumur di berbagai wilayah Lebanon.

Pada hari yang sama, PDAM Lebanon juga mengumumkan gangguan air akibat pemadaman listrik di stasiun pompanya.

Baca Juga: BMKG Berikan Status Siaga Kekeringan pada Sejumlah Wilayah DIY

Setidaknya 70 persen penduduk Lebanon menghadapi kekurangan air kritis dengan banyak orang berisiko kehabisan air dalam beberapa hari mendatang, menurut UNICEF.

Diketahui, saat ini Lebanon sedang berjuang melawan krisis ekonomi yang telah menyebabkan lebih dari setengah penduduknya dalam kemiskinan.

Krisis keuangan telah menyebabkan kekurangan parah kebutuhan dasar termasuk makanan, pakaian, obat-obatan dan bahan bakar.

Baca Juga: BMKG Indikasikan Potensi Sejumlah Wilayah Akan Dilanda Kekeringan Meteorologis

Rata-rata, harga makanan saat ini sekitar sepuluh kali lipat lebih mahal dibandingkan tahun 2019.

Mata uang negara, pound Lebanon atau lira telah kehilangan lebih dari 90 persen nilainya dalam waktu kurang dari dua tahun.

Pada 2019, 1.000 pound Lebanon atau senilai Rp9.500 dapat membeli empat liter air kemasan, namun saat ini harga air minum kemasan 500 mililiter sangat mahal sampai mencapai delapan kali lipat.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah