Qatar Desak Negara-Negara di Dunia Berhenti Isolasi Taliban

- 3 September 2021, 10:45 WIB
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, kiri, dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada konferensi pers di Doha.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, kiri, dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada konferensi pers di Doha. /Mohammed/Reuters

PR BEKASI - Menteri Luar Negeri Qatar memperingatkan negara-negara lain untuk berhenti mengisolasi Taliban dan mulai membantu mengatasi masalah sosial ekonomi di Afghanistan.

Qatar memperingatkan jika negara di dunia terus mengisolasi Taliban, dapat menyebabkan ketidakstabilan terus menerus.

"Jika kita mulai memberikan syarat dan menghentikan hubungan ini, kita akan meninggalkan kekosongan, dan pertanyaannya adalah, siapa yang akan mengisi kekosongan ini?" kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Jumat, 3 September 2021.

Baca Juga: Taliban Andalkan Dana dari China untuk Bangkitkan Ekonomi, Jubir: Mereka adalah Mitra Terpenting Kami

Sheikh Mohammed mengatakan hal tersebut di Doha pada Selasa, 31 Agustus 2021 di samping Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.

Negara Teluk Arab tersebut kini menjadi salah satu negara yang menjadi lawan bicara utama Taliban sejak menjadi markas utama kelompok tersebut pada 2013.

Belum ada negara yang mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan setelah mereka merebut Kabul pada 15 Agustus.

Baca Juga: Besok Taliban Bentuk Pemerintahan Baru di Afghanistan Setelah Salat Jumat

Banyak negara Barat mendesak Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia.

"Kami percaya bahwa tanpa keterlibatan kami tidak dapat mencapai … kemajuan nyata di bidang keamanan atau di bidang sosial ekonomi," kata Sheikh Mohammed.

Sheikh Mohammed juga menambahkan bahwa mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan saat ini bukanlah prioritas utama.

Baca Juga: Bukan Presiden, Taliban Tunjuk Hibatullah Akhundzada Sebagai Pemegang Kekuasaan Tertinggi di Afghanistan

Menteri luar negeri Qatar juga memperingatkan terhadap setiap peningkatan “terorisme” setelah penarikan AS dan menyerukan pemerintah yang inklusif.

"Adalah peran kami untuk selalu mendesak mereka (Taliban) untuk membentuk pemerintahan yang mencakup semua pihak dan tidak mengecualikan pihak mana pun," ujar Sheikh Mohammed.

"Selama pembicaraan kami dengan Taliban, tidak ada tanggapan positif atau negatif," kata Sheikh Mohammed, mengacu pada pembicaraan baru-baru ini antara Qatar dan penguasa baru Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan Jadi Alasan Baru Sayap Kanan India Perkeruh Islamofobia

Baru-baru ini pejuang Taliban merayakan kepergian militer AS pada Selasa, 32 Agustus 2021, dengan menembakkan senapan ke arah udara ketika pesawat terakhir AS lepas landas dari Kabul.

Militer AS menutup operasi pengangkutan udara yang membuat lebih dari 123.000 warga asing dan warga Afghanistan melarikan diri.

Taliban juga langsung menguasai bandara internasional Hamid Karzai sehari seusai pesawat terakhir AS meninggalkan Kabul.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah