PR BEKASI – Rusia kembali mendapat kecaman dari Amerika Serikat (AS) karena agen Badan Intelijen AS (CIA) telah dievakuasi dari Serbia setelah menderita gejala "Sindrom Havana".
Insiden itu dikatakan telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir di kawasan Balkan, Eropa tetapi tidak dilaporkan sampai sekarang.
Pejabat CIA dilaporkan menderita luka serius yang konsisten dengan serangan neurologis yang dikenal sebagai Sindrom Havana.
Baca Juga: Teka-teki Dalang Peristiwa G30S: Mulai dari PKI, Soekarno, hingga Kerja Sama CIA dengan Soeharto
Itu terjadi setelah serangkaian apa yang digambarkan oleh pejabat AS sebagai serangan terhadap mata-mata dan diplomat AS yang ditempatkan di luar negeri.
Sekitar seminggu yang lalu, seorang agen CIA jatuh sakit dengan dugaan sindrom Havana saat dalam perjalanan kerja ke India.
Direktur CIA, William Burns mengatakan agen lain mengalami gejala yang sama sekitar sebulan lalu di Vietnam.
Baca Juga: Buku Sejarah Muat Teori Konspirasi WTC 9-11 dan CIA, Penerbit Prancis Minta Maaf
Mereka yang mengaku terkena dampak Sindrom Havana telah melaporkan gejala serupa, yang meliputi sakit kepala, nyeri, mual, atau vertigo yang disebabkan oleh suara, tekanan, atau panas.