Agenn CIA Kembali Derita Sindrom Havana Usai dari Serbia, Rusia Dapat Kecaman AS

- 1 Oktober 2021, 11:52 WIB
Rusia kembali dikecam oleh AS setelah seorang agen CIA di Serbia dipulangkan setelah mengalami gejala Sindrom Havana.
Rusia kembali dikecam oleh AS setelah seorang agen CIA di Serbia dipulangkan setelah mengalami gejala Sindrom Havana. /Farbmanlaw

Baca Juga: CIA: Putra Mahkota Arab Saudi Kerahkan Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Jamal Khashoggi

“Apakah pemerintah Rusia meningkatkan dan menyebarkan operasi intelijen mereka di Kuba, mungkin tidak baik bagi mereka untuk memiliki AS di Kuba secara massal untuk mengidentifikasi beberapa hal yang telah terjadi di sana,” tambahnya.

Sebuah penelitian besar AS pada Desember 2021 menunjukkan bahwa gelombang mikro energi tinggi mungkin bertanggung jawab untuk setidaknya beberapa kasus.

Profesor David Relman, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan bagi banyak dari orang-orang ini, cedera neurologis yang nyata terjadi.

Baca Juga: CIA Sebut Putra Mahkota Saudi Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi, Joe Biden Bimbang

“Itu terjadi melalui mekanisme yang tidak dapat kami tentukan dengan tepat, tetapi kami pikir dapat dikaitkan dengan energi gelombang mikro pulsa," katanya.

Kasus tahun ini telah "memberikan bukti baru" pada teori bahwa Rusia berada di balik Sindrom, Havana, karena tes menunjukkan penanda darah yang menunjukkan semacam cedera otak.

Para ahli dapat memastikan seorang diplomat menderita luka-luka dengan menanggapi laporan gejala-gejala tersebut dengan cepat.

Kementerian Rusia telah menolak klaim bahwa mereka memiliki senjata gelombang mikro.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah