Agenn CIA Kembali Derita Sindrom Havana Usai dari Serbia, Rusia Dapat Kecaman AS

- 1 Oktober 2021, 11:52 WIB
Rusia kembali dikecam oleh AS setelah seorang agen CIA di Serbia dipulangkan setelah mengalami gejala Sindrom Havana.
Rusia kembali dikecam oleh AS setelah seorang agen CIA di Serbia dipulangkan setelah mengalami gejala Sindrom Havana. /Farbmanlaw

Ada 200 kasus yang dilaporkan dari penyakit yang belum dapat dijelaskan, yang telah disebut bahasa sehari-hari untuk kasus pertama yang dilaporkan pada tahun 2016 di Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba.

Dr James Giordano, seorang profesor neurologi Universitas Georgetown yang menasihati pemerintah AS tentang masalah ini.

Baca Juga: CIA Berhasil Dapatkan Data Genetik Laboratorium Wuhan, Xi Jinping Gelisah Asal- usul Covid-19 Terungkap

"Mereka dilihat sebagai laporan yang valid dengan indikator kesehatan yang diverifikasi," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 30 September 2021.

Dr Giordano menambahkan bahwa penyebabnya bisa berupa perangkat ultrasonik atau akustik, gelombang mikro yang berdenyut cepat, atau sistem berbasis laser.

Dia menambahkan bahwa tujuannya tidak jelas tetapi bisa menggunakan sistem pengawasan elektronik dengan efek samping yang tidak biasa, atau bentuk diskrit dari instrumen pengganggu.

Baca Juga: Yakin Putra Mahkota Tak Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi, Arab Saudi Tolak Laporan CIA

"Itu cara yang bagus untuk mengatakan bahwa sindrom ini adalah senjata," tambah Dr Giordano.

Sementara beberapa ahli telah menyarankan bahwa penyakit itu murni kondisi psikologis yang disebabkan oleh stres, yang lain percaya itu adalah serangan yang disengaja.

“Apakah itu senjata ofensif dalam beberapa cara atau bentuk yang ditargetkan untuk individu? Saya percaya itu,” kata Bill Evanina, mantan pejabat senior intelijen AS.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah