Olivier Savignac, kepala asosiasi korban Parler et Revivre (Speak Out and Live Again) mengatakan Gereja Katolik tidak bisa lagi melihat ke arah lain.
“Kita bisa melihat bagaimana sistemiknya dengan perkiraan jumlah 216.000 korban kecil,” katanya.
“Ini adalah gempa bumi, angin topan, tsunami ketika Anda melihat angka-angka ini, sangat memberatkan sehingga tidak ada yang bisa tinggal dalam penyangkalan, baik Gereja Katolik atau masyarakat secara keseluruhan,” tambahnya.***