Tak hanya itu, pembelian S-400 oleh Ankara tersebut juga memicu sanksi AS.
Pada Desember 2020, Washington memasukkan daftar hitam Direktorat Industri Pertahanan Turki, kepalanya, Ismail Demir, dan tiga karyawan lainnya.
Baca Juga: Turki dan Yunani Diguncang Gempa 6.5 Magnitudo Hari Ini, Berpotensi Diterjang Tsunami
Sejak itu, AS telah berulang kali memperingatkan Turki agar tidak membeli persenjataan Rusia lebih lanjut.
Namun pada pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengindikasikan bahwa Ankara masih berniat membeli batch kedua S-400 dari Rusia, sebuah langkah yang dapat memperdalam keretakan dengan Washington.
Kongres AS juga mendorong pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memberikan tekanan lebih lanjut pada Ankara, terutama atas pembelian senjata Rusia dan rekam jejak hak asasi manusianya.
Ankara mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk hubungan yang lebih baik di bawah Presiden AS Joe Biden.
Per berita ini ditulis, belum ada penjelasan secara resmi dari Pihak Turki mengenai hal tersebut.***