Penyebab Kanker Mulut, China Resmi Larang Iklan Buah Pinang Dipakai untuk Menyirih di TV

- 10 Oktober 2021, 13:24 WIB
Ilustrasi. China menyirih dengan buah pinang.
Ilustrasi. China menyirih dengan buah pinang. /Antara

PR BEKASI - Budaya menyirih atau mengunyah daun sereh yang dipadukan dengan buah pinang dan rempah lainnya dapat ditemukan di berbagai wilayah di Asia.

Menyirih tampaknya telah berkurang dengan sendirinya di beberapa wilayah Asia, termasuk di Indonesia tetapi tidak di China.

Pemerintah China bahkan harus melarang iklan buah pinang.

Baca Juga: Bujuk Rakyat Taiwan Tanpa Perang, Xi Jinping: China Akan Lakukan Reunifikasi dengan Damai 

Hal ini karena budaya menyirih di China hanya mengunyah buah pinang saja tanpa daun sirih.

Seperti diketahui menurut penelitian, buah pinang mengandung bahan kimia yang menyebabkan kanker mulut.

Sehingga pada bulan lalu, Biro Radio dan Televisi Negara China (NRTA) resmi melarang iklan buah pinang di radio, televisi, dan iklan online sekalipun lapor South China Morning Post.

“Kami harus segera mengatur inspeksi dan pembersihan untuk memastikan bahwa aturan diterapkan," bunyi pengumuman itu.

Baca Juga: Kapal Selam AS Tabrakan, China Khawatir Kebocoran Nuklir di Laut Natuna Utara 

"Kita harus menjaga kepentingan rakyat dan menciptakan lingkungan komunikasi yang baik,” sambungnya.

Buah Pinang biasanya dibandingkan dengan kafein, tembakau, dan alkohol karena efek jangka pendeknya yang relatif ringan tetapi bersifat adiktif dan mirip dengan nikotin.

Bahan kimia inti yang tinggi pada Pinang adalah arecoline.

Sebuah studi di PLOS One, jurnal ilmiah peer-review, pada tahun 2015 menemukan bahan kimia merangsang reseptor yang sama di otak yang menyebabkan kecanduan nikotin.

Baca Juga: AS Diam-Diam Latih Militer Taiwan, Bersiap Perang Hadapi China 

Pada tahun 2004, pinang dimasukkan ke dalam daftar karsinogen kelompok satu oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.

Artinya ada cukup bukti bahwa bahan tersebut bersifat karsinogenik bagi manusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, efek penyebab kanker telah menempatkan buah pinang di menjadi perhatian badan regulator periklanan China seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AsiaOne pada Minggu, 10 Oktober 2021.

Pada Maret 2019, Asosiasi Industri Makanan Pinang Provinsi Hunan melarang “semua bentuk iklan”.

Baca Juga: Kapal Selam AS Alami Tabrakan di Laut Natuna Utara Saat Ketegangan AS-China, Beberapa Pelaut Terluka 

Namun, SixthTone, situs berita online, melaporkan bahwa iklan masih mudah ditemukan pada tahun 2021.

Buah ini sebagian besar ditanam di provinsi Henan dan diproses di Hunan, menurut laporan tahun 2019 di The Lancet, jurnal medis peer-review, kepentingan pribadi dalam tanaman pinang menghalangi pemerintah China dari peraturan yang berat.

Situs web resmi untuk Asosiasi Industri Makanan Sirih Hunan masih memiliki beberapa artikel yang menganjurkan manfaat kesehatan dari pinang.

Buah Pinang juga merupakan bagian dari pengobatan tradisional Tiongkok dan dipercaya dapat memperbaiki saluran usus atau membantu seseorang merasa tidak terlalu kedinginan.

Baca Juga: Regulator Tenaga Nuklir AS Was-was China Akan Buat Senjata, Hentikan Pengiriman Bahan Radioaktif ke CGN 

Namun, sifat karsinogenik dari pinang sudah jelas, statistik kanker dari mengunyah pinang sangat mengejutkan jumlahnya.

Laporan Lancet mengutip sebuah penelitian yang melihat kembali 8.222 orang dengan kanker mulut di provinsi Hunan.

Ditemukan bahwa 90 persen dari pasien ini mengunyah pinang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Asiaone


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah