PR BEKASI – Otoritas pendudukan Israel hari ini kembali melakukan penggusuran kuburan Muslim bersejarah Al-Yusufiyah di dekat tembok Kota Tua Yerusalem pada Senin, 25 Oktober 2021.
Menurut laporan dari Pusat Informasi Palestina, ini merupakan yang kesekian kalinya Israel melakukan penggusuran kuburan Muslim yang dilakukan sebagai bentuk pembersihan etnis Arab.
Kepala komite pemakaman Muslim Mustafa Abu Zahra mengatakan bahwa pemerintah kota Yerusalem yang diduduki dengan dikawal oleh pasukan polisi menyerbu kuburan.
Baca Juga: Unggahan Palestina Dibatasi Selama Serangan Israel, Karyawan Tuduh Facebook Tak Adil
Mereka diketahui membawa buldoser dan kemudian menggali dan menghancurkan kuburan Muslim bangsa Arab Palestina.
Dia menambahkan bahwa beberapa penduduk setempat turun tangan, tetapi pasukan polisi mengusir mereka dari halaman dan mencegah mereka memasukinya untuk melindungi kuburan kerabat mereka.
Ini terjadi beberapa hari setelah pemerintah kota Yerusalem yang diduduki menghancurkan bagian dari komplek kuburan yang memperlihatkan sisa-sisa manusia yang terkubur di bagian di mana tentara Arab yang terbunuh selama perang 1967 dimakamkan.
Baca Juga: Aktivis Israel Kecam Rezim Zionis yang Labeli Kelompok HAM Palestina Sebagai Teroris
Diketahui, Israel berusaha mengubah kuburan menjadi taman dan jalan setapak sebagai bagian dari rencananya untuk membangun beberapa taman Talmud dan jalan setapak untuk pemukim Yahudi dan turis di sekitar tembok Kota Tua Yerusalem.
Diketahui, ini bukanlah yang pertama kalinya bagi Israel menghancurkan kuburan Muslim di Yerusalem.
Sebelumnya, pada Desember 2020, Israel telah memerintahkan pemerintah kota Yerusalem yang diduduki untuk menghancurkan tangga dan pagar di kuburan.
Baca Juga: AS Dibuat Geram Israel Atas Rencana Perluasan Pembangunan Pemukiman di Palestina
Pada 2014 lalu, Israel juga mencegah warga Yerusalem mengubur kerabat mereka di daerah utara komplek kuburan Muslim dan memindahkan 20 kuburan tentara Yordania yang terbunuh pada tahun 1967.
Diketahui, mayoritas warga Israel yang menganut ideologi Zionis sangat tidak menyukai warga Arab Palestina.
Pada awal bulan lalu, Pemimpin Partai Zionis Religius, Bezalel Smotrich mengatakan kehadiran orang Palestina di Israel adalah sebuah kesalahan.
Dia mengatakan bahwa kehadiran orang-orang Palestina di Israel dikarenakan mendiang pendiri Israel, David Ben Gurion tidak menyelesaikan pekerjaan pembersihan etnis Arab.
“Anda (orang Palestina) di sini secara tidak sengaja karena David Ben Gurion tidak menyelesaikan pekerjaannya melakukan pembersihan etnis,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Minggu, 31 Oktober 2021.
Sekitar 750.000 orang Arab Palestina baik Muslim maupun Kristen diusir dalam apa yang oleh banyak sejarawan digambarkan sebagai pembersihan etnis yang disengaja.
Baca Juga: Pengadilan Israel Dukung Pembongkaran Kuburan Muslim Tertua di Yerusalem, Palestina Sakit Hati
Hal tersebut dirancang untuk secara artifisial membangun negara mayoritas Yahudi di tanah Palestina yang bersejarah.
Baru-baru ini, pengadilan Israel telah mengizinkan dilakukannya penggusuran terhadap kuburan Palestina di Yerusalem yang semakin membuat etnis Arab di wilayah pendudukan menderita.***