Moti menambahkan, bahwa Zebulon Simantov mengaku pada dirinya memiliki beberapa hutang yang harus dia lunasi sebelum dia pergi.
Baca Juga: Larikan Diri dari Taliban, Pengungsi LGBT Afghanistan Tiba di Inggris
Utang-utang Zebulon Simantov di Afghanistan tersebut kemudian dilunasi oleh para Rabbi Yahudi
“Kami tidak dalam bisnis menutupi hutang orang. Kami dalam bisnis menyelamatkan nyawa orang jika mereka perlu diselamatkan," tegas Rabi Mendy Chitrik, ketua Aliansi Rabbi Yahudi di Negara-negara Islam yang berbasis di Istanbul.
Moti saat ini menawarkan untuk mengatur penerbangan untuk mengangkut Zebulon Simantov ke Israel, yang awalnya dia terima, tetapi berubah pikiran dan telah meminta untuk diterbangkan ke AS sebagai gantinya.
Namun, Moti memperingatkan bahwa dia tidak ada dalam daftar prioritas AS dan proses visa bisa memakan waktu hingga dua tahun.
Baca Juga: Pesta Pernikahan di Afghanistan Berakhir Tragis karena Putar Musik, Ulah Taliban?
Oleh karena itu, Zebulon Simanton meminta 10 juta dolar untuk penerbangannya ke Israel, untuk mengkompensasi kerugian yang dideritanya ketika melarikan diri dari kepemimpinan Taliban di Afghanistan, serta sejumlah uang untuk mantel musim dingin.
Dia juga akhirnya memberikan istrinya, yang berbasis di Israel, perceraian bulan lalu setelah menolak selama lebih dari 20 tahun.
"Saya bukan babysitter. Saya tidak bisa terus mendanai dan mendukung Zebulon Simantov di Istanbul untuk waktu yang tidak terbatas,” kata Moti yang mengaku keberatan.