Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Zona Hijau tersebut.
Baca Juga: ISIS Kembali Sebarkan Kekacauan, Targetkan 45 Jaringan Listrik di Irak
Biasanya jika serangan itu berasal dari organisasi teroris besar seperti ISIS atau Al Qaeda, mereka akan mengumumkan maksud dan tujuan dari serangan tersebut.
Menyusul upaya pembunuhan PM Irak tersebut, Amerika Serikat mengecam keras tindakan terorisme yang ditujukan ke jantung negara tersebut.
Amerika Serikat diketahui memiliki sekitar 2.500 tentara di negara itu. Mereka mengaku lega usai mengetahui Mustafa Al Kadhimi tidak terluka.
Penting untuk diketahui, sebelum diangkat menjadi PM Irak pada bulan Mei tahun lalu, Mustafa Al Kadhimi merupakan mantan kepala intelijen.
Dia adalah sosok yang sangat dekat dengan Amerika Serikat dan telah mencoba membangun aliansi yang baik dengan negeri Paman Sam tersebut.***