Bank Afghanistan Diambang Kehancuran lantaran Likuiditas Dinilai Buruk, PBB Beri Peringatan pada Taliban

- 23 November 2021, 08:36 WIB
Ilustrasi kelompok Taliban. Bank Afghanistan diambang kehancuran lantaran likuiditas dinilai buruk hingga PBB ingatkan Taliban hal ini.
Ilustrasi kelompok Taliban. Bank Afghanistan diambang kehancuran lantaran likuiditas dinilai buruk hingga PBB ingatkan Taliban hal ini. /Al Jazeera

"Koordinasi dengan Lembaga Keuangan Internasional, dengan pengalaman luas mereka tentang sistem keuangan Afghanistan, akan sangat penting untuk proses ini," kata UNDP dalam laporannya, mengacu pada Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Baca Juga: Taliban Sebut ISIS di Afghanistan Bukan Ancaman Besar, Kini Sudah di Bawah Kendali Mereka

PBB telah berulang kali memperingatkan sejak Taliban mengambil alih bahwa ekonomi Afghanistan berada di ambang kehancuran yang kemungkinan akan semakin memicu krisis pengungsi.

Tak hanya itu, UNDP mengatakan, dengan tren saat ini dan pembatasan penarikan, sekitar 40 persen dari basis deposit Afghanistan akan hilang pada akhir tahun. UNDP mengatakan bank telah berhenti memberikan kredit baru, dan kredit macet hampir dua kali lipat menjadi 57 persen pada September dari akhir 2020.

"Jika angka kredit bermasalah ini terus berlanjut, mungkin perbankan tidak memiliki peluang untuk bertahan dalam enam bulan ke depan. Dan saya yakin akan hal itu," kata al Dardari.

Ketika berbicara tentang mata uang afghani, al Dardari mengatakan bahwa meskipun ada peredaran mata uang afghani yang bernilai sekitar 4 miliar dolar AS atau sekira Rp56,9 triliun dalam perekonomian, hanya sekitar 500.000 dolar AS atau sekira Rp7 miliar yang beredar.

Baca Juga: Buntut Kabur dari Taliban, Perempuan Afghanistan Melahirkan di Penampungan Inggris tanpa Bantuan Bidan

"Sisanya disimpan di bawah kasur atau di bawah bantal karena orang takut," katanya.

Ketika PBB berusaha untuk mencegah kelaparan di Afghanistan, al Dardari juga memperingatkan tentang konsekuensi dari runtuhnya perbankan untuk pembiayaan perdagangan.

"Afghanistan tahun lalu mengimpor barang dan produk dan jasa senilai sekitar 7 miliar dolar AS atau sekira Rp99,7 triliun, sebagian besar bahan makanan.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah