Atallah Hanna menegaskan bahwa seluruh bangsa Palestina, baik umat Muslim, Kristen, maupun Yahudi telah menjadi sasaran penindasan dan bencana berulang oleh Israel.
Baca Juga: Kecam AS yang Akan Buka Lagi Konsulat di Palestina, Israel: Yerusalem Ibu Kota Kami Tanpa Terbagi
Dirinya menekankan bahwa bangsa Palestina memiliki hak untuk kebebasan dan hidup damai di tanah airnya sendiri.
"Oleh karena itu, kita sebagai orang Kristen tidak bisa tetap netral seperti yang diinginkan beberapa orang,” kata pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem itu.
“Ketika kita melihat orang yang tertindas atau teraniaya, kita harus berdiri di samping mereka," tambahnya.
Sementara itu, dia menambahkan bahwa bangsa Palestina telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan negaranya dari pendudukan Israel.
Baca Juga: Pengadilan Israel Dukung Pembongkaran Kuburan Muslim Tertua di Yerusalem, Palestina Sakit Hati
"Kami, sebagai orang Kristen Palestina, tidak bisa tinggal diam terhadap penindasan pendudukan Israel. Kami adalah bagian tak terpisahkan dari komponen bangsa ini dan tujuannya," katanya.
"Tujuan kami, rasa sakit dan penderitaan kami, Mimpi kebebasan Palestina juga merupakan impian kami sendiri," tambanya.
Menurut Atallah Hanna, Palestina sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus mendambakan keadilan dan perdamaian.