Uskup Agung Yerusalem: Umat Kristen Tidak Boleh Tinggal Diam Tentang Kejahatan Israel di Palestina

- 19 Desember 2021, 12:24 WIB
Kepala Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem, Uskup Agung Atallah Hanna meminta umat Kristen di seluruh dunia tidak boleh tinggal diam tentang kejahatan Israel di Palestina.
Kepala Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem, Uskup Agung Atallah Hanna meminta umat Kristen di seluruh dunia tidak boleh tinggal diam tentang kejahatan Israel di Palestina. /Jerusalem Post

 

PR BEKASI – Menjelang hari raya Natal 2021 ini, Kepala Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem, Uskup Agung Atallah Hanna membuat pernyataan terhadap seluruh umat Kristen di seluruh dunia.

Dirinya meminta umat Kristen di seluruh dunia tidak boleh tinggal diam mengenai kejahatan pendudukan Israel terhadap Palestina.

Pernyataan Uskup Agung itu disampaikan dalam pertemuan dengan delegasi dari umat Kristen ortodoks Palestina di Israel ke Gereja Makam Suci di Yerusalem pada Jumat, 17 Desember 2021.

Menurut laporan dari surat kabar Palestina, Al-Quds Al-Arabi, delegasi tersebut mengunjungi Yerusalem dan Betlehem, mendengarkan Atallah Hanna berbicara tentang pentingnya situs-situs bersejarah Kristen di Kota Tua Yerusalem.

Baca Juga: Tingkatkan Hubungan Kedua Negara, Ukraina Segera Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Tahun Depan

Uskup Agung Atallah Hanna mengatakan umat Kristen harus selalu membela kaum yang tertindas di seluruh dunia, salah satunya adalah bangsa Palestina.

"Kami selalu berada di samping kaum tertindas dan pengkhotbah perdamaian, cinta, persaudaraan dan kemanusiaan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Minggu, 19 Desember 2021.

"Kami menolak semua bentuk kebencian dan rasisme dan berpihak pada isu-isu yang adil, kebebasan, dan martabat manusia," tambahnya.

Atallah Hanna menegaskan bahwa seluruh bangsa Palestina, baik umat Muslim, Kristen, maupun Yahudi telah menjadi sasaran penindasan dan bencana berulang oleh Israel.

Baca Juga: Kecam AS yang Akan Buka Lagi Konsulat di Palestina, Israel: Yerusalem Ibu Kota Kami Tanpa Terbagi

Dirinya menekankan bahwa bangsa Palestina memiliki hak untuk kebebasan dan hidup damai di tanah airnya sendiri.

"Oleh karena itu, kita sebagai orang Kristen tidak bisa tetap netral seperti yang diinginkan beberapa orang,” kata pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem itu.

“Ketika kita melihat orang yang tertindas atau teraniaya, kita harus berdiri di samping mereka," tambahnya.

Sementara itu, dia menambahkan bahwa bangsa Palestina telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan negaranya dari pendudukan Israel.

Baca Juga: Pengadilan Israel Dukung Pembongkaran Kuburan Muslim Tertua di Yerusalem, Palestina Sakit Hati

"Kami, sebagai orang Kristen Palestina, tidak bisa tinggal diam terhadap penindasan pendudukan Israel. Kami adalah bagian tak terpisahkan dari komponen bangsa ini dan tujuannya," katanya.

"Tujuan kami, rasa sakit dan penderitaan kami, Mimpi kebebasan Palestina juga merupakan impian kami sendiri," tambanya.

Menurut Atallah Hanna, Palestina sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus mendambakan keadilan dan perdamaian.

Oleh karena itu, dirinya menyerukan umat Kristen di seluruh dunia untuk berdoa demi tercapainya perdamaian di Palestina.

Baca Juga: Pengadilan Israel Dukung Pembongkaran Kuburan Muslim Tertua di Yerusalem, Palestina Sakit Hati

"Mari kita berdoa untuk tercapainya perdamaian sejati di Palestina, bukan penyerahan dan penerimaan agresi, penganiayaan, dan otoritarianisme," katanya.

Diketahui, umat Kristen memiliki persentase enam persen dari keseluruhan penduduk Palestina.

Bersama umat Muslim dan Yahudi, umat Kristen di Palestina terus berjuang untuk merdeka melawan pendudukan Israel.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x