Baca Juga: Profil Raja Salman bin Abdul Aziz, Raja Arab Saudi yang Diisukan Meninggal
Meskipun saat ini situasi di Ukraina sudah mulai memasuki situasi genting, namun mereka tidak akan melakukan evakuasi besar-besar layaknya pada saat Taliban menguasai Afghanistan tahun lalu.
Hal tersebut dikatakan oleh seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu, 22 Januari 2022.
"Saat ini semua penerbangan komersial masih melayani penerbangan dari dan menuju Ukraina,” kata pejabat tersebut.
“Kami rasa para diplomat dan warga AS lebih baik memanfaatkan situasi ini agar tak terjadi situasi seperti di Afghanistan tahun lalu,” tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ABC News pada Senin, 24 Januari 2022.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh AS tersebut telah membuat marah beberapa pejabat Ukraina.
Banyak dari pejabat Ukraina yang skeptis bahwa Rusia sedang benar-benar merencanakan serangan ke Ukraina.
Bahkan, para pejabat tersebut menilai bahwa pernyataan AS tersebut malah akan meningkatkan tekanan untuk Ukraina dan mengacaukan situasi negara di tengah ancaman Perang Dunia 3.
Seperti diketahui, konflik antara Ukraina dan Rusia mulai memanas sejak 2014 lalu saat Rusia merebut semenjanjung Krimea dan mendukung pasukan pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina.