Pasien Terakhir Resmi Dipulangkan, Kota Wuhan Dipastikan Nol Pasien Covid-19

- 27 April 2020, 21:23 WIB
Seorang pria berjalan di Rumah Sakit Wuhan Medical Treatment, Tiongkok .*
Seorang pria berjalan di Rumah Sakit Wuhan Medical Treatment, Tiongkok .* /AFP via The Guardian/Noel Celis/

PIKIRAN RAKYAT - Perjuangan semua elemen di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok  melawan pandemi virus corona akhirnya menghasilkan kabar gembira.

Di mana seluruh rumah sakit di wilayah tersebut telah melaporkan tidak adanya pasien yang sedang ditangani.

Seperti diketahui, bahwa Wuhan merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona di Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, kabar nol pasien positif virus corona ini terjadi pada saat seorang pria kembali dinyatakan negatif untuk kedua kalinya.

Baca Juga: Sinopsis Brick Mansions, Aksi Penyamaran Polisi yang Tayang Senin 27 April Malam Ini 

Pria berusia 77 tahun tersebut diketahui bermarga Ding dinyatakan negatif oleh salah satu rumah sakit di ibu kota Provinsi Hubei.

Setelah dia tidak menunjukkan adanya gejala yang mengindikasikan Covid-19 dan dapat dipulangkan.

Kabar mengenai hal itu disampaikan langsung oleh Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional pada saat sesi konferensi pers di Beijing.

Lebih lanjut, Mi Feng mengatakan bahwa hasil yang diperoleh itu melalui kerja keras para pekerja medis di Wuhan dan mereka yang dikirim ke berbagai penjuru negeri.

Baca Juga: Terima Laporan Warga, Polisi Bergerak Cepat Selidiki Kasus Bantuan 'Nasi Anjing' 

Kabar ini merupakan tonggak sejarah bagi Wuhan. Ini terjadi lima hari setelah kasusnya mengalami penurunan menjadi dua digit dan kurang dari 70 hari setelah kasus rawat inap harian memuncak dengan jumlah 38.020.

Sebelumnya kota ini telah melaporkan 46.452 kasus, yang mana sebanyak 56 persen dari jumlah secara nasional. Sedangkan jumlah kematian sebanyak 3.869 orang atau 84 persen dari yang terjadi di Tiongkok.

Wuhan dan Provinsi Hubei sebelumnya telah ditetapkan karantina wilayah sejak akhir Januari lalu, yang mana jalanan ditutup, kereta api dan pesawat dibatalkan, serta penduduk tidak dapat bergerak bebas selama kurang lebih dua bulan.

Baca Juga: Saran Donald Trump Suntik Disinfektan ke Tubuh Makan Korban, 30 Warga New York Keracunan 

Kota Wuhan masih akan menguji para penduduknya namun kali ini dilakukan secara teratur meskipun dikabarkan pemerintah setempat telah melonggarkan pembatasan.

Fokus saat ini beralih ke provinsi perbatasan timur laut Heilongjiang, yang telah melihat sejumlah kasus virus corona yang cukup besar berasal dari pendatang impor dari Rusia.

Sebelumnya pada 25 April 2020, otoritas kesehatan Tiongkok melaporkan 11 kasus virus corona baru di dataran tersebut, jumlah itu menurun dari 12 hari sebelumnya dengan tidak adanya kematian.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah