Ketahuan Langgar Aturan Lockdown Usai Mabuk, Wali Kota di Peru Pura-pura Mati Saat Didatangi Petugas

- 23 Mei 2020, 11:50 WIB
WALI Kota Tantara Jaime Rolando Urbina Torres berbaring di peti mati.*
WALI Kota Tantara Jaime Rolando Urbina Torres berbaring di peti mati.* /DAILY MAIL/

PIKIRAN RAKYAT - Ada berbagai cara unik yang dilakukan orang-orang demi terhindar dari jeratan hukum. Salah satunya yang dilakukan oleh Wali Kota Peru.

Sang Wali kota dilaporkan pura-pura mati setelah ketahuan melanggar aturan pencegahan virus corona, dengan minum-minum bersama temannya Jamie Rolando Urbina.

Torres kemudian berbaring di peti mati sambil mengenakan masker saat hendak ditangkap di kediamannya di Tantara pada Senin, 18 Mei 2020.

Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Siap Pindah Jadi Warga Negara Singapura, Simak Faktanya 

Dinukil Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Daily Mail, pada Jumat, 22 Mei 2020, polisi mengatakan, wali kota ditangkap karena sudah melanggar jam malam untuk mencegah virus corona.

Torres kepergok tengah minum-minum dengan temannya. Bahkan, ia sempat mabuk saat penegak hukum mendatanginya.

Tidak dijelaskan di mana Urbina dan Torres temannya mabuk-mabukan, atau mengapa sampai ada peti yang digunakannya untuk pura-pura mati.

Wali Kota Peru itu sebelumnya sudah dituding terlalu menganggap remeh wabah ini. Dia tidak menerapkan standar keselamatan di seluruh kota.

Baca Juga: 41 Kelurahan Diizinkan Salat Idulfitri di Masjid, Berikut 7 Poin yang Harus Dipatuhi Warga Bekasi 

Tantara, begitu juga dengan tempat lainnya di seluruh Peru, secara resmi memberlakukan lockdown dari pemerintah pusat 66 hari lalu.

Namun, warga lokal yang marah mengungkapkan, Urbina Torres hanya memenuhi aturan itu selama delapan hari. Setelah itu dia mengabaikannya.

Dia menjadi sasaran kemarahan warganya dalam pertemuan kota pada 9 Mei 2020. Bahkan, pejabatnya menyerang balik ketika Torres memberi pembelaan.

Torres juga dituduh gagal untuk memberlakukan pemeriksaan keselamatan, untuk memastikan warga yang berada dari luar tak bisa masuk Tantara.

Baca Juga: Jaga Ketat 12 Titik, 976 Pemohon Surat Izin Keluar Masuk Jakarta Telah Ditolak 

Kawasan Amerika Selatan kini menjadi episentrum baru Covid-19, di mana baik kasus infeksi dan kematiannya meningkat cepat melebihi wilayah lain di dunia.

Daerah tersebut kini sudah melaporkan 2,1 juta kasus penularan virus corona. Jauh lebih banyak dari episentrum sebelumnya, Eropa, dengan 1,9 juta kasus.

Eropa memang saat ini menjadi daerah dengan jumlah korban meninggal terbanyak dengan 169.000. Namun, angka kematian harian di Amerika Latin mengkhawatirkan.

Peru melaporkan 108.769 konfirmasi positif penularan dan 3.148 korban meninggal.

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Pemkab Bekasi Minta Warga Tak Salat Idulfitri di Masjid dan Lapangan 

Menjadi wilayah paling terdampak di Benua Amerika setelah Amerika Serikat dan Brasil.

Total, kini ada lebih dari lima juta kasus positif di seluruh dunia, dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sempat melaporkan 106.000 kasus harian yang menjadi jumlah tertinggi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x