Topan Haishen Menerjang Jepang, Pemerintah Evakuasi Jutaan Penduduk demi Hindari Korban Jiwa

- 7 September 2020, 09:45 WIB
Topan Haishen yang menghantam Jepang Selatan, yang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah di Jepang.
Topan Haishen yang menghantam Jepang Selatan, yang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah di Jepang. /Aljazeera/

PR BEKASI - Otoritas Jepang mengeluarkan peringatan evakuasi bagi lebih dari tujuh juta penduduknya menyusul topan Haishen yang menerjang beberapa daerah.

Meski topan Haishen diperkirakan agak melemah saat mendekati daratan Jepang, akan tetapi topan ini bisa sangat besar dan sangat kuat.

Otoritas Jepang pun mengeluarkan perintah evakuasi untuk 1.8 juta orang di daerah terdampak, dengan 5.6 juta orang diberikan perintah evakuasi tingkat rendah.

Baca Juga: Masih Terjadi, Gubernur Jawa Timur Minta Masyarakat Setop Stigma Negatif Mantan Pasien Covid-19

"Diperkirakan curah hujan mencapai rekor tertinggi. Hal ini dapat menyebabkan tanah longsor atau bahkan sungai besar meluap," kata Direktur Divisi Prakiraan Badan Meteorologi Jepang, Yoshihisa Nakamoto, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AFP, Senin, 7 September 2020.

Badan Cuaca Jepang melaporkan, pada Minggu, 6 September 2020, badai melewati beberapa pulau terpencil.

Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe memperingatkan kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Kurang Dua Kursi Lagi, Pasha 'Ungu' Gagal 'Nyalon' di Pilkada Sulteng

"Saya meminta masyarakat Jepang, terutama mereka yang tinggal di daerah berisiko tinggi banjir dan air pasang, untuk tetap mendapatkan informasi dan segera mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan mereka," katanya.

Badai diperkirakan bergerak ke utara dan bergerak di lepas pantai barat Kyushu sebelum mencapai Korea Selatan pada Senin pagi waktu setempat.

Topan Haishen, dikategorikan sebagai badai "besar" dan "sangat kuat," diperkirakan bergerak di sepanjang wilayah Amami dekat Kyushu yang memisahkan Samudra Pasifik dan Laut China Timur pada petang hari.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Praperadilan Anita Kolopaking telah Diagendakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Pada Minggu pukul 08.00 waktu setempat, Haishen berada sekitar 150 kilometer dari wilayah tenggara pulau Amami Oshima. Kecepatan putaran angin Haishen saat itu mencapai 252 kilometer per jam.

Haishen diperkirakan bergerak ke arah utara, dan melanda area sepanjang pesisir barat Kyushu dari Minggu malam kemarin hingga Senin pagi ini. Dari Jepang, Haishen kemungkinan akan tiba di Korea Selatan.

Nama Haishen telah digunakan untuk memberi nama empat topan tropis di barat laut Samudra Pasifik. Nama itu disumbangkan oleh Tiongkok. Namanya berarti "Dewa Laut".

Baca Juga: TNI Turun Tangan, Persalinan Warga Perbatasan Papua di Tengah Hutan Berjalan Dramatis

Topan Haishen (2002) (T0225, 30W) - topan Kategori 2 yang melintasi Samudra Pasifik secara terbuka tanpa mempengaruhi daratan.

Tropical Storm Haishen (2008) (T0820, 25W) - badai tropis berumur pendek yang terbentuk di lepas pantai Jepang.

Tropical Storm Haishen (2015) (T1505, 05W) - badai tropis yang terbentuk di laut terbuka tetapi menghilang, tidak mempengaruhi daratan utama.

Baca Juga: 'Naik Kuda', Pasangan Bajo Siap Jadi Rival Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020

Topan Haishen (2020) (T2010, 11W, Kristine) - topan dahsyat yang mengancam Jepang dan Semenanjung Korea.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x