Harga Minyak Dunia Alami Penurunan, Libya Siap lanjutkan Produksi

- 15 September 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi kilang minyak mentah.
Ilustrasi kilang minyak mentah. /Reuters/

Pemerintah AS pada Senin, 14 September 2020. Mengatakan bahwa produksi minyak mentah lepas pantai di Teluk Meksiko Utara.

Badai tersebut mengganggu produksi minyak untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan setelah Badai Laura melanda wilayah tersebut.

Baca Juga: Beda Kebiijakan Antara Anies dan Airlangga , DPR: Jangan Salahkan Jika Masyarakat Tidak Peduli

Demikian, dikabarkan biasanya harga minyak naik ketika produksi dihentikan.

Tetapi, dengan pandemi COVID-19 semakin parah, kekhawatiran permintaan mengemuka. Sementara, pasokan global terus meningkat.

Jalan menuju pemulihan permintaan bahan global juga kemungkinan dikabarkan akan sulit, menurut beberapa eksekutif industri senior.

Baca Juga: Filipina Pilih Vaksin Bikinan Rusia dan Tiongkok, Presiden: Negara Barat Ingin Uang Muka

"Tingkat infeksi (virus corona) meningkat lagi, ada penguncian lokal yang diterapkan di semakin bayak negara yang menghambat pertumbuhan ekonomi regional dan jumlah pengangguran gagal turun secara signifikan," kata pialang minyak PVM Tamas Varga.

"Hal ini menyebabkan pertumbuhan permintaan minyak suram," katanya menambahkan.

Sementara organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) mengatakan pada Senin, 14 September 2020 bahwa permintaan minyak dunia akan turun 9.46 juta barel per hari (bph) tahun ini.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x