Seorang Gadis Meninggal Usai Diperkosa Ramai-ramai, Warga Marah dan Demo di Depan Kamar Mayat

- 29 September 2020, 21:13 WIB
 Ilustrasi korban perkosaan.
Ilustrasi korban perkosaan. /PIXABAY

PR BEKASI - Kasus perkosaan yang dilakukan beramai-ramai yang terjadi di India seolah tak pernah usai.

Sejak beberapa tahun lalu, India dikenal sebagai salah satu negara dengan angka kasus perkosaan tertinggi di dunia.

Mirisnya lagi, kasus perkosaan itu selalu menimpa wanita yang berasal dari kasta Dalit, yang merupakan kasta terendah di India.

Kasta Dalit bahkan tidak dimasukkan dalam empat tingkatan sistem kasta dalam agama Hindu yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.

Baca Juga: Batas Waktu Dua Pekan bagi Luhut Binsar Pandjaitan dari Jokowi Habis, Apakah Berhasil? 

Sebelumnya, pada Desember 2019, terjadi kasus perkosaan yang menggegerkan warga India hingga menimbulkan banyak kecaman publik.

Pasalnya, wanita yang berasal dari kasta Dalit yang baru berusia 23 tahun dibakar oleh sekelompok pria saat dia tengah dalam perjalanan ke pengadilan di Uttar Pradesh untuk mengajukan tuntutan pemerkosaan.

Kini, belum setahun berlalu, kembali terjadi kasus serupa.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, seorang gadis berusia 19 tahun dilaporkan meninggal di rumah sakit di ibu kota India, New Delhi pada Selasa, 29 September 2020. Setelah dua minggu lalu dirinya diperkosa oleh sekelompok pria.

Baca Juga: Polemik PKI Berulang Setiap Tahunnya, Lemhanas: Sia-sia, Hanya Menguras Tenaga dan Pikiran 

Menurut keterangan pihak berwenang, gadis itu diserang dan diperkosa pada 14 September 2020 di sebuah lapangan dekat rumahnya di distrik Hathras, 100 km dari New Delhi.

Mulanya, gadis itu dirawat di rumah sakit di negara bagian Uttar Pradesh, lalu dipindahkan ke Rumah Sakit Safdarjung di New Delhi, hingga akhirnya dia dinyatakan meninggal saat menjalani perawatan.

Hal tersebut tentu kembali memicu protes dan kritik dari masyarakat karena Pemerintah India dinilai gagal dalam melindungi wanita.

Sekitar 300 pengunjuk rasa dari Tentara Bhim, sebuah partai yang memperjuangkan hak-hak Dalit, memasuki gedung rumah sakit, dan meneriakkan slogan-slogan di dekat kamar mayat tempat jenazah gadis itu disimpan.

Baca Juga: Anak Nekat Lompat dari Lantai 5 Sekolah, Usai Ditampar sang Ibu di Depan Temannya 

Meski pihak kepolisian telah menangkap empat orang pria yang diduga terkait dengan tindak kejahatan tersebut, kasus ini semakin menambah daftar panjang serangkaian tindak kejahatan mengerikan yang terjadi terhadap wanita di India.

Kasus ini juga semakin membuat reputasi India semakin buruk di mata dunia internasional. India juga dikenal sebagai salah satu tempat terburuk untuk seluruh wanita di dunia.

Menurut data Pemerintah India yang dirilis pada Januari lalu, rata-rata seorang wanita di India melaporkan kasus pemerkosaan setiap 15 menit sekali pada 2018 lalu.

Menurut keterangan Pemimpin Partai Oposisi Kongres Priyanka Gandhi Vadra, hampir tidak ada perlindungan bagi kaum perempuan di India.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 dan Liga 2020 Ditunda, Dede Yusuf: Harusnya Terapkan Liga Virtual Saja 

“Hampir tidak ada perlindungan bagi perempuan. Penjahat secara terbuka melakukan kejahatan," tulis Priyanka Gandhi Vadra di Twitter.

Otoritas distrik Hathras juga akan membawa kasus tersebut ke pengadilan hingga tuntas.

"Kami akan membawa masalah ini ke pengadilan jalur cepat untuk penyelidikan lebih cepat dan pengumpulan bukti," kata otoritas distrik Hathras dalam sebuah pernyataan.

Kasus pemerkosaan itu juga menjadikan #Hathras menjadi trending di Twitter saat pengguna media sosial menyatakan kemarahannya pada kasus tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah