Kasus Pemenggalan Terjadi Lagi di Gereja Prancis, Emmanuel Macron: Ini Jelas Serangan Teroris Islam

- 30 Oktober 2020, 07:53 WIB
Polisi sedang menyelidiki kasus pembunuhan di gereja Notre Dame, Nice, Prancis.
Polisi sedang menyelidiki kasus pembunuhan di gereja Notre Dame, Nice, Prancis. /Alexis Gilli/

Motif pembunuhan masih belum jelas, apakah penyerangan pada hari Kamis itu terkait dengan penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW.

Menurut laporan kantor berita Prancis AFP, pria yang dicurigai melakukan serangan itu adalah warga Tunisia berusia 21 tahun yang tiba di Eropa beberapa pekan lalu.

Baca Juga: Sebut Dirinya Sengaja Buat Unggahan Agar Direspons IDI, Jerinx: Saya Terpaksa Pakai Diksi Nyeleneh

Tersangka mendarat pada akhir September di pulau Lampedusa, Italia, di mana dia dikarantina karena protokol kesehatan oleh pihak berwenang sebelum dibebaskan dengan perintah untuk meninggalkan wilayah Italia.

Dia tiba di Prancis pada awal Oktober.

“Tersangka penyerang pisau ditembak polisi saat ditahan. Dia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, dia masih hidup,” kata Walikota Estrosi.

Baca Juga: Terinspirasi dari Video TikTok, Seorang Anak di Filipina Nyaris Gantung Diri

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Nice setelah serangan itu terjadi dan dia menyebutnya sebagai "serangan teroris Islam".

Merespons hal tersebut, Emmanuel Macron langsung meningkatan pengawasan gereja oleh patroli militer Sentinelle Prancis, yang akan didukung oleh 7,000 tentara.

"Jelas sekali, Prancis sedang diserang, jika kami diserang teroris Islam, itu karena kami berharga," ucap Emmanuel Macron.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah