Kembali Ditutup Hingga 31 Januari 2021, Jadi Ajang Pemulihan Ekosistem Gunung Gede Pangrango

- 30 Desember 2020, 19:43 WIB
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ditutup sementara.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ditutup sementara. /Edwin Gusani/Pikiran Rakyat Bekasi

Penampakan Bunga Edelweish di Alun-alun suryakencana Gunung Gede.
Penampakan Bunga Edelweish di Alun-alun suryakencana Gunung Gede. Pikiran Rakyat Bekasi

Dengan luasnya yang mencapai 24.270,80 hektare, wilayah TNGGP yang turut ditutup mencakup dua puncak Gunung Gede dan Pangrango beserta tutupan hutan pegunungan di sekelilingnya.

Kawasan TNGGP memang sudah dikenal secara internasioanl sejak zaman dahulu kala, pada saat para pengembara barat (para peneliti botani Belanda) mampir di kawasan ini.

Secara nasional pun, kawasan konservasi di kompleks Gunung Gede Pangrango mempunyai arti penting dalam sejarah konservasi dan penelitian botani.

Karena wilayah ini merupakan suatu kawasan konservasi yang pertama kali di Indonesia untuk ditetapkan sebagai Cagar Alam Cibodas pada tahun 1889 silam.

Baca Juga: FPI Berencana Gelar Konferensi Pers di Petamburan, Polisi: Tidak Boleh, Sudah Tidak Ada Kewenangan 

Kawasan Taman Nasional ini kerap ramai dikunjungi oleh pelancong, baik itu para pendaki maupun wisatawan yang hendak menikmati panorama alamnya.

Apalagi di akhir pekan, banyak wisatawan terutama dari Jabodetabek menghabiskan waktu liburannya di Taman Nasional ini.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki tiga jalur Pendakian resmi, yakni Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana.

Jadi, untuk para calon pendaki yang hendak mendaki di TNGGP ini harus bersabar hingga waktu yang telah ditentukan.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah