Masuki Musim Hujan, Pemkab Bekasi Normalisasi 25 Sungai

4 Desember 2019, 10:47 WIB
SEJUMLAH petugas Dinas Lingkungan Hidup membersihkan tumpukan sampah di Kali Jambe Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 13 November 2019.* /ANTARA/

CIKARANG (PR)- Memasuki musim hujan, Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan normalisasi 25 sungai. Hal ini untuk mengantisipasi banjir yang kerap melanda Bekasi.

Banyaknya sungai yang dilakukan normalisasi membuat prosesnya telah dilakukan sejak beberapa waktu yang lalu. Diharapkan proses normalisasi tersebut bisa rampung di akhir tahun.

Terkait banyaknya sungai yang dinormalisasi adalah hasil dari pemetaan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir.

Baca Juga: Angka HIV-AIDS Tinggi, Penyimpangan Orientasi Seks Jadi Penyebab Utama

Pada musim hujan tahun lalu, beberapa sungai itu menjadi penyebab terjadinya banjir lantaran dasar sungai yang makin dangkal.

“Kegiatan ini sebagai antisipasi potensi meluapnya air sungai sehingga menyebabkan banjir. Sejak beberapa bulan lalu sudah berjalan dan kami targetkan selesai tahun ini,” kata Chaidir.

Puluhan sungai yang dinormalisasi itu, kata Chaidir berada mulai dari perbatasan kabupaten dengan Kota Bekasi sampai batas Kabupaten Karawang.

Baca Juga: Hanya 281 Titik PJU yang Dipasang Pemkot Bekasi Selama Tahun 2019

Normalisasi dilakukan pada beberapa sungai sekunder yang menjadi tanggung jawab kabupaten/kota.

“Kan kalau sungai besar menjadi kewengan pusat, kami normalisasi anak-anak sungainya. Sedangkan yang besar pun kami ajukan normalisasi pada kementerian sehingga semuanya tersentuh, tidak lagi meluap,” ucap dia.

Chaidir menyebut sampai saat ini progres normalisasi sungai sudah mencapai 80 persen dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Pembuatan Lubang Biopori Diharapkan Bisa Menyebar Hingga RT RW

Selain normalisasi sungai Dinas PUPR Kabupaten Bekasi juga menyiapkan pompa air sekaligus memperbaiki pompa yang telah rusak dengan melakukan pengecekan fungsi pompa air.

“Pompa air ini penting karena bila terjadi banjir dapat segera ditangani. Kami cek yang rusak juga, kami perbaiki, ada tiga pompa yang telah kami perbaiki,” ucapnya.

Beberapa daerah yang dilakukan perbaikan yakni Kecamatan Cabangbungin. Terdapat 11 pompa air yang telah disiapkan untuk mengantisipasi potensi luapan Sungai Citarum.

Baca Juga: Meningkat Dua Kali Lipat, Ini Rincian 25 Raperda Kabupaten Bekasi di Thun 2020

Lokasi tersebut menjadi salah satu dengan dataran paling rendah karena berdekatan dengan Muaragembong yang bermuara pada Laut Jawa.

”Apabila ada luapan Sungai Citarum pompa itu akan menyedot air dan mengalihkannya ke kali kecil di wilayah Cabangbungin,” kata dia.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi menyatakan banjirmerupakan bencana yang kerap terjadi ketika memasuki musim penghujan.

Baca Juga: DPRD Bekasi Targetkan 25 Perda Selesai di Tahun 2020

Daerah yang banyak dialiri sungai serta berada di dataran rendah membuat Kabupaten Bekasi kerap terendam banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Adeng Hudaya menyebut delapan dari total 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi merupakan wilayah rawan banjir.

"Di antaranya Kecamatan Cabangbungin, Cikarang Timur, Pebayuran, Sukatani, dan Muara Gembong, yang merupakan wilayah aliran Sungai Citarum serta Kecamatan Babelan, Tambun Utara, dan Tarumajaya yang dilewati aliran Sungai Bekasi,” kata Adeng.

Baca Juga: Sempat Takut Terjadi Bencana, Semburan Air Justru Jadi Tempat Wisata

Meski begitu, kata Adeng, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait untuk langkah antisipasi.

“Jauh sebelumnya kami sudah ajukan normalisasi kemudian penyiapan sarana dan pra sarana. Kami berharap banjir tidak lagi terjadi,” ucap dia.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler