Ada Hikmah di Tengah Pandemi Covid-19, Bisnis Perakitan Ambulance di Bekasi Ini Kebanjiran Pesanan

28 September 2020, 13:16 WIB
Pekerja tengah merakit ambulance pesanan di PT Ambulance Pintar Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.* /Antara/Pradita Kurniawan Syah/ /

 

PR BEKASI – Pandemi COVID-19 yang tengah melanda Indonesia tidak hanya memberikan pengaruh negatif pada masyarakat, namun juga memberikan pengaruh positif juga bagi beberapa sektor.

Salah satunya seperti yang dialami tempat perakitan ambulance di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Di tengah kasus COVID-19 yang semakin bertambah di Indonesia, justru mereka malah kebanjiran pesanan perakitan ambulance.

Baca Juga: Dinilai Lebih Efektif, Joko Widodo Minta Kepala Daerah untuk Lakukan 'Mini Lockdown' secara Berulang

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Project Manager PT Ambulance Pintar Indonesia, Ari Sukmara mengaku bersyukur karena pandemi COVID-19 ini justru membawa hikmah bagi perusahaannya.

"Merebaknya kasus COVID-19 membawa berkah tersendiri bagi kami. Patut disyukuri, ada hikmahnya," katanya, Senin, 28 September 2020.

Ari mengaku sejak beberapa bulan terakhir sejak COVID-19 masuk Indonesia, mereka kebanjiran pesanan merakit ambulance.

Baca Juga: Jakarta Terus Alami Banjir, Ketua DPRD Jakarta Salahkan Anies Baswedan: Jangan Pas Banjir Baru Kerja

Setidaknya sudah 800 mobil ambulance yang dipesan oleh sejumlah rumah sakit dan dinas kesehatan di seluruh Indonesia.

"Pesanan paling jauh hingga ke daerah Papua dan banyak juga daerah lain yang dikirim," ungkapnya.

Dia mengatakan biasanya pesanan ambulance mencapai 500 unit per tahun namun kini telah mencapai 800 unit padahal belum memasuki akhir tahun.

Baca Juga: Usai Memamerkan Tubuhnya dalam Kontes Kecantikan, Wanita Ini Kesulitan untuk Menjadi Dokter Kembali

"Jadi ya karyawan juga pada lembur soalnya banyak pesanan. Kita juga tambah karyawan dari 40 menjadi 70 orang. Berkahnya buat karyawan yang kerja nambah karena pesanan juga nambah," katanya.

Menurut dia, tingginya jumlah pesanan mobil ambulance tidak lepas dari meroketnya jumlah terinfeksi COVID-19.

Angka penambahan kasus COVID-19 saat ini secara nasional telah menembus angka 4.000 kasus per hari.

Baca Juga: Minta Rencana Detail Vaksinasi Covid-19 Siap dalam Dua Pekan, Jokowi: Saat Ada, Tinggal Pelaksanaan

Dengan jumlah tersebut, para petugas medis pun kewalahan menangani pasien, apalagi setiap hari tidak sedikit pasien yang harus dijemput di kediamannya untuk menjalani isolasi terpusat.

Kondisi ini yang membuat banyak rumah sakit dan dinas kesehatan yang tidak hanya kekurangan petugas medis namun juga armada.

"Ya karena memang dibutuhkan, dipesan dan minta dipercepat juga. Maka kami juga bekerja keras ini," ucapnya.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Tingkat Radiasi di Bulan 200 Kali Lebih Besar Daripada di Bumi

Ari menjelaskan untuk merakit satu mobil ambulance dibutuhkan waktu antara dua pekan sampai 60 hari tergantung spesifikasi yang dipesan.

"Kalau yang standar ya bisa cepat, kalau yang mungkin full spesifikasi ya kan harus nunggu alatnya dulu. Biasanya impor. Pesanan,” katanya.

Dirinya menambahkan pengerjaan perakitan ambulance tersebut disesuaikan seperti yang pemesan mau.

Baca Juga: Dikira Hidup Kembali, Pria Mirip Karl Marx Kedapatan Tengah Berdansa di Turki

“Ada yang memiliki mobil kemudian dirakit menjadi ambulance, ada pula yang memesan secara komplit mulai dari unit mobilnya sampai biaya perakitan," katanya.

Mengenai biaya sendiri, untuk harga ambulance rakitan perusahaannya berkisar antara Rp290 juta hingga Rp3 miliar.

"Harga itu sudah sama unit mobilnya. Kalau yang Rp290 juta biasanya ambulance transportasi, biasanya mobilnya APV atau grandmax. Isinya ya standar seperti tabung oksigen, lemari dan kebutuhan pasien lainnya," ucapnya.

Baca Juga: Selalu Kritik RI Soal HAM di Papua dalam Sidang PBB, DPR: Vanuatu Tidak Hormati Kedaulatan NKRI

Sedangkan bagi pemesan yang menginginkan ambulance dengan spesifikasi lebih komplit dihargai seharga Rp3 miliar

"Masih kaya tabung oksigen dan lain-lain cuma mereknya lebih bagus, biasanya impor dari eropa. Mobilnya juga besar, bahkan pernah ada bis," katanya.

Perbedaan ambulance biasa dengan ambulans khusus COVID-19 ada di ketersediaan alat isolator tersendiri, di samping itu harganya juga berbeda.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Negara Penghasil Kayu Tropis di Dunia, Indonesia Ekspor Kayu ke Inggris

Ari berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir meski kondisi ini membawa keuntungan secara bisnis.

"Ya walaupun ramai pesanan tapi ya harapan saya COVID-19 segera berakhir. Memang ada yang diuntungkan tapi banyak yang dirugikan. Semoga ambulance yang dipesan ini juga bisa membantu menekan jumlah kasus COVID-19," kata dia.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler