Dalam cuitan sebelumnya, Ferdinand menyoroti penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo dari sisi politik.
“Saya politisi, maka saya lebih suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yang orang paling dekat @prabowo secara politik,” ujarnya.
“Novel Baswedan memimpin timnya fokus pada korupsi ecek-ecek suap tapi diam tentang fee e formula ratusan miliar yang nyata-nyata raib tanpa hasil. Siapa yang diuntungkan secara politik?," katanya.
Baca Juga: Kadernya Ditangkap KPK, Arief Poyuono: Ini Tabokan Besar Bagi Prabowo Subianto sebagai Bos Besarnya
Mantan politisi Partai Demokrat itu pun mengapresiasi keberhasilan KPK menangkap Menteri KKP.
Selain itu, Ferdinand pun berharap KPK bisa membongkar aliran dana fee E Formula Rp560 miliar yang mengalir ke Pemprov DKI Jakarta.
“Saya ucapkan selamat kepada @KPK_RI yang berhasil menangkap sosok besar (menteri_ dgn korupsi ecek2 suap benih lobster,” ujarnya.
Sy ucapkan selamat kpd @KPK_RI yg berhasil menangkap sosok besar (menteri) dgn korupsi ecek2 suap benih lobster.
Semoga KPK, bung Novel Baswedan jg memimpin timnya turun ke Pemprov DKI Jakarta memeriksa aliran uang fee E Formula Rp.560 M yg raib merugikan negara. Ini korupsi..!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 25, 2020
“Semoga KPK, bung Novel Baswedan jg memimpin timnya turun ke Pemprov DKI Jakarta memeriksa aliran uang fee E Formula Rp560 M yang raib merugikan negara. Ini korupsi..” ucapnya.
Baca Juga: Musyawarah TNI dengan FPI Soal Polemik Baliho Dapat Respons Positif, HNW: Begini Seharusnya
Lebih lanjut, ia pun mengaku penasaran dengan barang bukti yang disita KPK. Menurutnya uang yang dipakai suap izin ekspor lobster tidak akan lebih besar dibandingkan fee E Formula.