Sempat Timbulkan Kerumunan, Penerapan Prokes Vaksinasi Calon Haji di Bekasi Dapat Apresiasi dari Kemenkes

- 20 Maret 2021, 06:10 WIB
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Oscar Primadi (kemeja hitam-oranye) meninjau vaksinasi lansia jamaah calon haji di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat, 19 Maret 2021.
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Oscar Primadi (kemeja hitam-oranye) meninjau vaksinasi lansia jamaah calon haji di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat, 19 Maret 2021. /ANTARA/Pradita Kurniawan Syah/ANTARA

PR BEKASI - Proses pelaksanaan vaksinasi untuk calon jemaah haji di Bekasi mendapatkan apresiasi khusus dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pelaksanaan vaksinasi itu dilakukan di Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi pada Jumat, 19 Maret 2021.

"Sangat representatif, setelah saya melihat lokasi ini cukup luas, cukup besar sehingga kerumunan bisa dihindari. Saya ucapkan terima kasih kepada bu Kadinkes," kata Oscar Primadi selaku Sekertaris Jendral Kemenkes RI saat berada di Cikarang, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Proses pelaksanaan vaksinasi untuk calon jemaah haji itu berjalan dengan baik.

Baca Juga: Via Vallen Sempat di-Blacklist Stasiun TV Selama 3 Bulan Gegara Bawakan Lagu Sayang Versi Jawa

Baca Juga: Polisi Terima Teror Usai Tangkap 22 Terduga Teroris JI, Azis Syamsuddin Minta Waspadai Pengantin

Baca Juga: Sebut Cap Partai Demokrat adalah SBY, Hendri Satrio: Tanpa SBY, Apalah Arti Seorang Moeldoko 

Proses itu dimulai dari meja registrasi peserta sampai dengan selesai pemeriksaan.

"Flow-nya berjalan dengan baik, mengalir tanpa kerumunan walaupun pesertanya relatif banyak, mekanisme inilah yang kita harapkan," lanjutnya.

Selain itu, Sekjen Kemenkes juga melihat adanya spanduk yang dipasang di setiap sudut stadion. Spanduk itu berisikan ajakan untuk melakukan 5M sesuai dengan standar penerapan protokol.

5M yang dimaksud ialah memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas warga.

"Tinggal bagaimana warga menerapkan protokol 5M, karena ini mutlak menjadi tanggung jawab masyarakat, bukan hanya Kadinkes atau jajaran dinas kesehatan dan aparat saja," sambungnya.

Baca Juga: Jokowi Minta Kasus All England Tak Didiamkan, Mohammad Ahsan: Tolong Pulangkan Saja Kami ke Pelukan Anak Istri

Baca Juga: Ungkap 'Bobrok' SBY, Muhammad Rahmad: Ketika Beliau Jadi Ketum lah, Budaya Pungutan Dimulai 

Sri Enny Mainiarti selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menjelaskan bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi syarat yang utama dalam vaksinasi Covid-19.

"Peserta vaksinasi diwajibkan mematuhi protokol kesehatan 5M. Kami dibantu rekan-rekan dari petugas kepolisian dan Satpol PP untuk memastikan prokes dilaksanakan dengan baik," katanya.

Beberapa waktu lalu, isu tentang adanya kerumunan di lokasi yang sama saat vaksinasi awal tahap kedua ditepis oleh Sri Enny.

Menurutnya, pada saat itu peserta vaksin yang berada di tribun atas turun ke tempat lokasi registrasi sehingga menimbulkan keramaian.

"Kerumunan dalam hitungan detik berhasil diurai oleh petugas kepolisian dibantu Satpol PP. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan ada kerumunan dalam waktu lama," ujarnya.

Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final Liga Eropa: Arsenal dan MU Berpotensi Bertemu di Final 

Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sebelum melaksanakan kegiatan vaksinasi telah terlebih dahulu membuat jadwal. Agar nantinya tidak timbul potensi kerumunan peserta.

"Seperti kemarin, saat pelayan publik, petugas Satpol PP di jam sekian hingga sekian, menyusul kemudian dari teman-teman pemadam kebakaran, dinas pemda, dan seterusnya," lanjutnya.

Menjaga protokol kesehatan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab sendiri menurut Sri Enny.

Jika dirasa sudah mulai berkerumun, langsung segera menjauhi kerumunan tersebut.

Menjaga jarak sudah diimbaukan melalui spanduk yang tepasang pada setiap sisi sudut stadion.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Sebut AHY Suka Fitnah, Ossy Dermawan: Miskin Harta Jauh Lebih Bermartabat dari Miskin Etika 

"Harus disadari juga oleh peserta, kami sudah membuat jadwal untuk mereka, jangan terlambat lalu memaksa untuk bisa segera divaksinasi," ucap Sri Enny.

"Kerumunan sesaat di hari kedua vaksinasi pelayan publik itu diakibatkan peserta yang terlambat datang dan memaksa masuk area registrasi. Padahal peserta lain sedang mengantre, ditambah lagi peserta waiting list di atas tribun tidak sabar ingin divaksinasi," sambungnya.

"Mereka datang terlambat mungkin karena paginya hujan relatif lama," tambah Sri Enny.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah