Kasus Positif Covid-19 di Bekasi Meningkat, Rahmat Effendi: Penyumbang Terbanyak dari Pabrik

- 2 September 2020, 09:15 WIB
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. /

 

PR BEKASI- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat kasus baru COVID-19 selama dua pekan terakhir meningkat di wilayahnya.

Berdasarkan data dari situs pikokabsi.bekasikab.go.id, jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Kabupaten Bekasi per hari ini adalah sebanyak 1059 kasus.

Jumlah kasus kasus COVID-19 tersebut bertambah 510 kasus dibandingkan data pada 16 Agustus 2020 lalu sebanyak 549 kasus.

Baca Juga: Beri Kejutan, Ubisoft Bagikan Game Tom Clancy's The Division secara Gratis

Alamsyah, selaku Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi memberikan keterangan terkait penambahan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi.

“Terbanyak dari klaster industri,” kata Alamsyah seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Info Bekasi pada Rabu, 2 September 2020.

Sebanyak tiga klaster pabrik dengan kasus positif COVID-19 penyumbang angka kasus terbaru. Peningkatan tersebut terjadi pada area Pabrik LG di MM2100 dengan total kasus 242, Pabrik Suzuki di Tambun sebanyak 71 kasus, dan PT. NOK Indonesia dengan 88 kasus.

Baca Juga: Cek Fakta: HTI Disebut sebagai Dalang di Balik Pertamina Rugi Rp11 Triliun

Perlu dicatat bahwa semua kasus positif COVID-19 terbaru masuk ke dalam data sebab pencatatan berdasarkan domisili sesuai identitas pasien.

Berdasarkan tiga klaster pabrik ini, PT. LG Elektronics Indonesia sebagai satu-satunya perusahaan yang menutup operasional perusahaan selama masa inkubasi virus. Sementara itu, dua perusahaan lain memilih mengurangi jumlah karyawan maupun produksi.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengonfirmasi peningkatan kasus COVID-19 lain ditemukan di pabrik ban Bridgestone yang berada di Kelurahan Harapan Jaya, Kota Bekasi.

Baca Juga: Satu Penumpang Positif Covid-19, Kapal Sabuk Nusantara 34 Dilarang Bersandar

Walaupun demikian, pemerintah daerah tidak berencana menutup perusahaan tersebut.

“Kalau ditutup perusahaan itu nanti tenaga kerja yaa Allah, misal dirumahkan dulu dua minggu, baru dua hari saja sudah bosen pusing. Yang gak kalah penting lagi penghasilan yang didapat itu kan buat keluarga,” ujar Rahmat Effendi.

Rahmat Effendi mengatakan, ada 22 kasus di pabrik tersebut dengan rincian delapan orang menjalani perawatan di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi Hari Ini, Rabu, 2 September 2020

“Ada 8 yang dirawat di RS, sisanya sudah rehab. Artinya sudah isolasi mandiri, sudah selesai, bukan sudah mau masuk kerja. Kan gak perlu ditutup perusahaannya,” kata Rahmat Effendi.

Guna menjaga stabilitas dan pergerakan ekonomi masyarakat, ia mengatakan protokol kesehatan yang dijalankan di perusahaan akan sangat ketat.

Oleh karena itu, pemerintah akan meningkatkan test swab guna mendeteksi penyebaran virus corona di lingkungan industri.

“Sekarang kapasitas tes swab 300 dalam sehari,” ujar Alamsyah mengonfirmasi jumlah ini naik dibandingkan sebelumnya 120 dalam sehari.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x