Viral Video Pengakuan Bakamla, Warganet: Pakai Keris Lawan Kapal Tiongkok, Tank Lawan Petamburan

- 21 November 2020, 15:53 WIB
Video yang viral di Twitter soal pengakuan Kepala Bakamla Achmad Taufiqoerrochman yang menyebut hanya membawa keris saat menghadang kapal penjaga pantai Tiongkok di Natuna.
Video yang viral di Twitter soal pengakuan Kepala Bakamla Achmad Taufiqoerrochman yang menyebut hanya membawa keris saat menghadang kapal penjaga pantai Tiongkok di Natuna. /Twitter.com/@marlinda_idha/

 

PR BEKASI - Usai TNI turun tangan melakukan penurunan baliho-baliho yang menunjukkan sosok Habib Rizieq Shihab di Jakarta menuai berbagai respon negatif dari publik.

Kini beredar video yang memperlihatkan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman menyebut saat menghadapi kapal penjaga pantai Tiongkok mereka hanya menggunakan keris.

Hal ini disampaikan Taufiqoerrochman saat hadir sebagai narasumber dalam acara Mata Najwa bertajuk "Ada China di Natuna" yang tayang di Trans 7, Rabu 9 Januari 2020.

Baca Juga: Massa HRS Ciptakan Kluster Baru di Petamburan dan Megamendung, 77 Warga Positif Covid-19

Awalnya Najwa Shihab bertanya dan membandingkan kapal penjaga pantai Tiongkok dan Indonesia yang ada di perairan Natuna.

"Kapalnya jauh lebih besar dari kapal Bakamla ya pak?," kata Najwa Shihab kepada Kepala Bakamla seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @marlinda_idha.

"Relatif sama, Indonesia 110, dia (Tiongkok) 145," kata Taufiqoerrochman menjawab pertanyaan Najwa Shihab.

Baca Juga: BMKG Temukan Aktivitas Siklon, Masyarakat Diminta Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Najwa pun melanjutkan bertanya soal peralatan senjata yang dimiliki masing-masing coast guard baik Indonesia dan Tiongkok.

"Kita pakai keris. Jadi di Permenhan kita itu memang belum diizinkan," ucap Taufiqoerrochman.

Salah satu pengguna akun Twitter @marlinda_idha juga mengunggah salah satu cuplikan video tersebut. Dirinya juga turut mengomentari unggahan video tersebut dengan sindiran lucu kepada tindakan TNI baru-baru ini.

Baca Juga: Sanjung Tindakan yang Diambil TNI, Henry Subiakto: Kehadiran TNI Polri Menentramkan Hati Rakyat

"Pakai Keris Lawan Kapal China, Pakai Tank lawan Petamburan," katanya.

Perkataannya itu menunjuk pada pernyataan dari Panglima Daerah Komando Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Dudung mengklarifikasi terkait iring-iringan patroli kendaraan militer di Petamburan, Jakarta Pusat. Ia menyatakan kegiatan itu merupakan patroli rutin Garnisun.

Baca Juga: Inisiatif Pangdam Jaya Berlebihan, Rocky Gerung: Akhirnya Spekulasi Masyarakat Mengarah ke Istana

“Soal tentara melewati Petamburan, itu kegiatan rutin dari Garnisun. Kami kan dari Garnisun. Satu wilayah itu ada TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara, kami rutin melaksanakan patroli-patroli untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Jenderal bintang dua ini menjelaskan, kegiatan patroli untuk kepentingan menjaga persatuan kesatuan dan kondusifitas Ibu Kota.

Lalu kembali pada pernyataan Taufiqoerrochman soal menghadapi kapal penjaga pantai Tiongkok. Dia langsung menghadap Prabowo untuk dibelikan senjata yang lebih besar.

Baca Juga: Prancis Berulah Lagi! Orang Tua yang Marah Jika Guru Tunjukkan Karitakur Nabi Akan Dipidana

"Tapi kita sudah menghadap Pak Prabowo, beliau langsung berkata belikan yang besar. Ini sedang proses. Jadi kemarin belum ada," ucapnya

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid yang juga hadir di acara itu membenarkan bahwa memang kapal-kapal Bakamla belum dipersenjatai.

"Karena memang peraturannya belum membolehkan," ujar Meutya.

Baca Juga: Fadli Zon Desak Copot Pangdam Jaya, Politisi PDIP: Masih Digaji Uang Negara Malah Bela Perusuh

Taufiqoerrochman menerangkan bahwa situasi saat ini bukan dalam keadaan perang. Sehingga jika ada satu butir peluru yang dikeluarkan akan mengubah keadaan jadi berbahaya.

"Walaupun kita punya senjata itu buka tembakan satu butir aja, itu bermasalah. Ternyata tidak bersenjata itu menguntungkan kita," ujarnya.

Ia mencontohkan kasus kapal coast guard Tiongkok yang menghadapi kapal induk Amerika Serikat.

Baca Juga: Setuju dengan Acara Maulid di Petamburan, Nusron Wahid: Tapi Ada Pidato-pidato yang Tak Diperlukan

"Sekarang saya balik, lho anda yang ngajak perang, kamu (China) bawa senjata, saya enggak. Itu yang buat dia malu, mundur keluar pada tanggal 24 Desember," ungkap Taufiqoerrochman.

Meskipun kapal Tiongkok masih berada di perairan Natuna, Taufiqoerrochman menegaskan bahwa coast guard Indonesia terus hadir di perairan Natuna untuk mengusir kapal-kapal Tiongkok

"Kita tetap hadir di sana, tetap hadir sampai detik ini juga seperti itu," ujar Taufiqoerrochman.

Baca Juga: FPI Diusulkan Bubar oleh Pangdam Jaya, Refly Harun: Waduh, Mayjen Dudung Terlalu Jauh Melangkah

Sebelumnya, kapal-kapal penangkap ikan dan kapal coast guard Tiongkok telah masuk dan mengganggu nelayan lokal di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kapal-kapal Tiongkok telah dilaporkan melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Bakamla telah  berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan kementerian politik, hukum dan keamanan (Kemenkopolhukam) untuk mengatasi pelanggaran kapal Tiongkok ini.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah