Pasca Insiden Bentrokan antara FPI dan Polisi, PWNU DKI Ajak Masyarakat Ciptakan Suasana Kondusif

8 Desember 2020, 07:42 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memeriksa barang bukti terkait penyerangan Polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Desember 2020. / ANTARA/Sigid Kurniawan

PR BEKASI - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma’arif, mengajak semua elemen bangsa untuk menciptakan suasana kondusif pasca-insiden bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) dan polisi Polda Metro Jaya pada Senin pagi, 7 Desember 2020 kemarin.

Samsul Ma’arif meminta semua pihak tidak terprovokasi atas bentrokan yang menewaskan enam pengikut Muhammad Rizieq Shihab di Tol Cikampek, Jawa Barat tersebut.

"Pernyataan sikap PWNU DKI Jakarta terkait penyerangan anggota ormas kepada Polri mengajak semua elemen bangsa terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta, agar dapat menciptakan suasana yang kondusif, tidak terprovokasi dan memprovokasi umat," kata Samsul Ma'arif, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 8 Desember 2020.

Baca Juga: Kritik Keras DPRD DKI Soal Kenaikan Tunjangan, Ahok: Kalau Gue Masih Gubernur, Jangan Ngimpi Lu

Dia menegaskan PWNU DKI Jakarta mengutuk semua bentuk kekerasan baik dalam bentuk fisik dan intimidasi dalam pemberitaan di media massa dan media sosial.

Di samping itu, ia juga menukung sikap Kapolda Metro Jaya, Fadil Irjen Pol Fadil Imran untuk melakukan penegakan hukum di Indonesia.

"(Kami) mendukung sikap tegas Polri dalam hal ini yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya, dalam penindakan terhadap siapapun dalam upaya penegakan hukum di Indonesia dengan tetap berpedoman pada prinsip justice before the law," ucap Samsul Ma’arif.

Baca Juga: Meski Ada Prinsip Rahasia dalam Pemilu, Ketua KPU Izinkan Hak Pilih Pasien Covid-19 Dapat Diwakilkan

PWNU DKI Jakarta juga mendukung investigasi secara independen dan transparan atas insiden yang melibatkan anggota FPI dengan anggota Polri.

Dia pun tetap mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Mengajak kepada semua elemen masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 dan terus berdoa demi kebaikan bangsa khususnya keamanan dan kedamaian di Ibu Kota Jakarta," katanya.

Baca Juga: Seperti Fadli Zon, Mardani Ali Sera Kesal Diteror Nomor Asing: Siapa pun, Cara Ini Tidak Elok!

Berdasarkan konferensi Polda Metro Jaya, insiden tersebut terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan, kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap HRS di Mapolda Metro Jaya.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet, lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil Imran.

Baca Juga: Simpan Uang Rp1 Miliar di Kaleng Susu, Nenek Ini Menangis Usai Uangnya Lenyap Dimakan Rayap

Pengacara Front Pembela Islam (FPI) Sugito Atmo Prawiro, mengatakan kejadian yang sebenarnya, bukan FPI yang mendahului menyerang, justru pihaknya yang ditembaki.

"Kami tidak tahu siapa yang menembaki itu. Kami tak kenal. Namun, yang jelas sekarang yang meninggal enam orang. Kapolda dalam rilisnya menyatakan seakan ada penyerangan dari laskar FPI. Padahal tidak begitu, kami malah diserang." kata Sugito Atmo.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler