Komitmen Lawan Segala Bentuk Intoleransi, Gus Yaqut: Indonesia Bukan hanya Milik Satu Agama Saja

27 Desember 2020, 09:47 WIB
Menteri Agama Yaqut C. Qoumas atau Gus Yaqut. /ANTARA/Anom Prihantoro

PR BEKASI - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut kembali menegaskan komitmennya untuk melawan segala bentuk intoleransi di Indonesia.

Dia juga menegaskan bahwa Kementerian Agama akan melindungi dan memfasilitasi seluruh umat beragama di Indonesia.

Hal itu dirinya sampaikan saat menemui Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS) pada perayaan Natal secara virtual pada Jumat, 25 Desember 2020.

Baca Juga: Komentari Menteri Baru yang Ditunjuk Presiden Jokowi, Amien Rais: Saya Bukan Asbun dan Astul

"Saya ingin menyampaikan kepada saudara-saudara semua bahwa Menteri Agama kali ini adalah Menteri Agama untuk semua agama. Kami berkomitmen bahwa perlindungan terhadap umat beragama di Indonesia tidak akan memilih-milih," kata Gus Yaqut, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 27 Desember 2020.

Gus Yaqut menuturkan bahwa Indonesia adalah milik bersama dan bukan milik satu golongan tertentu.

Oleh karena itu, pelindungan terhadap seluruh umat beragama adalah mandat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama.

Baca Juga: Tantang Tiap Daerah Buat Jaket Ala Istana, Sandiaga Uno: Mumpung Lagi Tren untuk Bangkitkan Usaha

"Semua agama akan kami lindungi dan fasilitasi, tentu ini semua untuk Indonesia. Indonesia bukan hanya milik satu agama saja, tapi Indonesia adalah milik kita semua. Semoga Tuhan memberkati kita semua," ujar Gus Yaqut.

Dalam acara yang sama, Ketua Panitia Acara sekaligus Wakil Presiden Asosiasi WNI di AS (IAA), Rachmad Poetranto menilai, kehadiran dan komitmen Gus Yaqut merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memberantas intoleransi di Tanah Air.

"Kehadiran Pak Menteri ini merupakan angin segar bagi masyarakat Indonesia di mana pun kita berada. Ini adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen Pemerintah RI untuk memberantas bibit-bibit intoleransi," kata Rachmad Poetranto.

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Satpol PP DKI Ungkap Denda Ratusan Juta hingga Penutupan Sementara

Diketahui, perayaan Natal yang diadakan secara virtual itu diselenggarakan oleh Komunitas Umat Kristiani Indonesia di AS, Emmanuel Indonesian Presbyterian Church (EIPC), yang berkedudukan di Washington D.C dan wilayah sekitar.

Perayaan itu diramaikan oleh acara pentas musik virtual oleh Robert Nordling dari Bandung Philharmonic, Toni Sianipar dari grup Elfa’s Singers, Erens Mangalo dari TOFFI Hamburg.

Dan terakhir, Claudia Emmanuela Santoso, penyanyi kelahiran Cirebon yang menyabet gelar juara pada ajang pencarian bakat di Jerman, The Voice of Germany, tahun lalu.

Baca Juga: Waspada, Perketat Tali Masker! Zubairi Djoerban Ungkap Fakta Virus Corona Varian Baru

Sebelumnya, Gus Yaqut juga mengatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi ruang dialog antarumat beragama, jika terjadi perselisihan terkait ajaran agama di kalangan masyarakat.

"Kalau ada perselisihan terkait ajaran agamanya, maka Kementerian Agama siap untuk memfasilitasi bagi ruang-ruang dialog," ujar Gus Yaqut.

Oleh karena itu, Gus Yaqut berharap tidak ada lagi persekusi terhadap warga negara karena keyakinan atau ajaran yang dianut, termasuk terhadap pengikut Syiah dan Ahmadiyah.

Baca Juga: Demi Kelancaran Arus Lalu Lintas, Mulai Besok Kemenhub Larang Angkutan Barang Lintasi Jalan Tol

"Sebagai warga negara mereka tidak boleh dipersekusi. Negara ini negara hukum. Kalau mereka bersalah secara hukum, ya, diadili, bukan dipersekusi." kata Gus Yaqut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler