Teddy Gusnaidi Bandingkan SBY dan Gibran Rakabuming, Yan Harahap: Batu Permata dan Batu Kali, Ya Gak Level

14 Februari 2021, 12:30 WIB
Yan Harahap (kanan) serang balik kritikan Teddy Gusnaidi (kanan) yang ditujukan kepada SBY dan AHY. /Kolase foto/Tangkapan layar YouTube ILC dan Twitter @YanHarahap

PR BEKASI - Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap membalas pernyataan Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi yang curiga Partai Demokrat ingin mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilkada DKI 2024.

Yan Harahap menilai, daya pikir Teddy Gusnaidi sangat lemah, karena bisa-bisanya membandingkan SBY dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.

Yan Harahap bahkan menyebut perbandingan Teddy Gusnaidi itu seperti membandingkan batu permata dan batu kali, yang artinya sangat tidak selevel.

Baca Juga: Jusuf Kalla Tanya Cara Kritik Tanpa Dipanggil Polisi, Fadjroel Rachman: Baca dan Pelajari UUD 1945

Baca Juga: Ruben Onsu Rutin Kirim Uang Bulanan hingga Siapkan Rumah untuk Caca, Andika Mahesa Kecewa: Kurang Apa Sih?

Baca Juga: Tak Terima Persabatan dengan Rohimah Disebut Settingan, Eva Belisima: Pakai Logika dong, Masa Cerai Beneran?

"Daya pikir lemah, ‘batu permata’ pun dibandingkan dengan ‘batu kali’, ya gak level. Dunia pun tahu itu," kata Yan Harahap, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @YanHarahap, Minggu, 14 Februari 2021.

Sebelumnya, Teddy Gusnaidi curiga Partai Demokrat ingin mengusung SBY di Pilkada DKI 2024.

Kecurigaan itu muncul sebagai tanggapan Teddy Gusnaidi atas pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Irwan Fecho.

Baca Juga: Pemerintah Tak Pernah Anggap Din Syamsuddin Radikal, Mahfud MD: Beliau Kritis, Bukan Radikalis

Irwan Fecho curiga Presiden Jokowi ingin menyiapkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka di Pilkada 2024 karena tiba-tiba saja membatalkan revisi UU Pemilu.

Menurutnya, kecurigaan Irwan Fecho itu adalah langkah awal untuk menyingkirkan Gibran Rakabuming Raka, sehingga tak jadi saingan SBY di Pilkada 2024.

"Saya curiga, Demokrat ingin majukan @SBYudhoyono di Pilgub DKI 2024. Ini cara untuk menyingkirkan Gibran dari awal agar tidak jadi kompetitor SBY di Pilgub DKI 2024," cuit Teddy Gusnaidi di Twitter, Sabtu, 13 Februari 2021.

Baca Juga: GAR ITB Lapor ke KASN Soal Radikalisme, Rocky Gerung: Itu Pasti Disogok, Disuruh Kudeta Din Syamsuddin

Teddy Gusnaidi lantas menjelaskan alasan kenapa Partai Demokrat tidak mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilkada 2024.

Menurutnya, saat ini sudah tidak ada lagi yang bisa dijual dari sosok AHY.

"Kenapa bukan @AgusYudhoyono? Mungkin gak ada lagi yang bisa dijual dari dirinya. 'Balak Kosong' @Chilli_Pari," ujar Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Tak Ingin Bencana Banjir Terjadi Lagi, Ma'ruf Amin: Kalau Terus Berulang Artinya Kita Tidak Cerdas

Seperti diketahui, Komisi II DPR RI telah sepakat untuk tidak melanjutkan pembahasan revisi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu atau UU Pemilu.

Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia setelah melakukan rapat dengan Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) yang ada di Komisi II DPR.

"Tadi kami sudah rapat dengan seluruh pimpinan dan Kapoksi yang ada di Komisi II DPR dengan melihat perkembangan dari masing-masing Parpol terakhir, kami sepakat untuk tidak melanjutkan pembahasan ini (revisi UU Pemilu)," kata Ahmad Doli Kurnia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021.

Baca Juga: Para Tokoh 'Tua' Ramai Salahkan Buzzer, Henry Subiakto: Mereka 'Buzzer Bangsa', Bukan Orang Bayaran

Dengan dibatalkannya revisi UU Pemilu, maka kemungkinan besar gelaran Pilkada, Pileg, dan Pilpres akan digelar serentak pada Pemilu 2024.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler