Soroti Persidangan HRS, Rizal Ramli: Ini Pengadilan Politik, Tapi Zaman Soeharto Saja Jauh Lebih Beradab

23 Maret 2021, 12:32 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli menilia persidangan Habib Rizieq Shihab adalah pengadilan politik. /Dok. maritim.go.id

PR BEKASI - Ekonom senior Rizal Ramli turut angkat bicara terkait persidangan Habib Rizieq Shihab atas kasus kerumunan massa, yang digelar secara virtual di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Jumat, 19 Maret 2021 lalu.

Rizal Ramli menilai, pengadilan Habib Rizieq adalah pengadilan politik, bukan pengadilan hukum biasa.

"Naif kalau kita katakan ini pengadilan hukum biasa, ini pengadilan politik kok," kata Rizal Ramli, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Selasa, 23 Maret 2021.

Setelah mengamati kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi, hingga beliau gencar menyerukan revolusi akhlak, dan beberapa kali mengkritik pemerintah, Rizal Ramli yakin bahwa suatu saat Habib Rizieq akan dijadikan target.

Baca Juga: Rumah Tangga Tetap Aman-Bahagia Meski Dikelilingi Wanita Cantik, Hotman Paris: Semua Harta Istri yang Pegang

Baca Juga: Berharap Dapat Keringanan Hukuman dari Pengadilan Tipikor, Zumi Zola: Saya Ingin Cepat Pulang dan Rawat Ibu

Baca Juga: Pemerintah Akan Impor Garam 3 Juta Ton, Susi Pudjiastuti: Harga Garam Petani Kita Akan Hancur Lagi!

"Jadi kita gak boleh naif menghadapi kasus kayak begini bahwa ini pengadilan hukum biasa, dan jelas sekali memang Habib sudah dijadikan target. Nah luar biasa hakim-hakimnya kok manutnya keterlaluan gitu loh," ujar Rizal Ramli.

Rizal Ramli mengatakan, keinginan Habib Rizieq untuk dihadirkan secara langsung di ruang sidang adalah hal yang wajar, karena memang itu hak seorang terdakwa.

"Itu kan haknya Habib atau terdakwa untuk hadir di sidang, gak bisa offline maka pengacaranya hadir, masyarakat berhak juga untuk hadir asal daftar dulu sebelumnya," kata Rizal Ramli.

"Hak-hak begini dihapuskan, tanpa terdakwa di ruang sidang, lawyer gak hadir, audiens juga gak ada. Ini dagelan apa banget, kok segitunya hakim-hakim ini mau jadi dagelan yang gak lucu gitu loh," sambungnya.

Baca Juga: Haikal Hassan Duga HRS Akan Ditahan Sampai 2024: Ini Erat Kaitannya untuk Gembosi 212, Guna Muluskan 3 Periode

Rizal Ramli lantas menilai bahwa persidangan Habib Rizieq semakin menunjukkan bahwa sistem peradilan di Indonesia tunduk pada kekuasaan.

"Jadi ini kasih contoh yang luar biasa tentang sistem peradilan di Indonesia, yang tunduk pada maunya kekuasaan. Sedemikian rendahnya cara-cara yang dipakai, semakin tidak beradab," ujar Rizal Ramli.

Refly Harun lantas mengatakan bahwa pernyataannya Rizal Ramli itu bertentangan dengan penjelasan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut bahwa urusan pengadilan bukan urusan pemerintah.

Rizal Ramli pun mengatakan bahwa sebagai seoarang teman lama, dia mengerti tugas Mahfud MD memang harus mengatakan hal seperti itu.

Baca Juga: Owen Jenkins Bantah Adanya Diskriminasi Atas Mundurnya Indonesia dari All England: Ini Murni Sebuah Kecelakaan

"Pak Mahfud MD kan teman saya, teman dekat banget, dari dulu sampai sekarang. Saya ngerti dia harus kasih jawaban kayak gitu lah," kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli lantas menyebut bahwa pengadilan Habib Rizieq ini lucu, karena terdakwa beserta pengacara dipersulit untuk menghadiri sidang secara offline.

"Kita dari luar tentu melihat ini lucu, terdakwa gak hadir, lawyer sulit, ya sudah putuskan saja dihukum berapa tahun. Supaya sekalian deh, dari pada lama-lama, bikin drama. Dan drama kayak gini justru membuat orang semakin anti pemerintah," kata Rizal Ramli.

Menurutnya, dengan melihat proses persidangan Habib Rizieq semakin memperlihatkan bahwa pemerintah makin seenaknya, hingga akhirnya simpati terhadap Habib Rizieq semakin meningkat.

Baca Juga: Miris Lihat Perlakuan Aparat pada HRS, Yan Harahap: Jadi Ingat Pembuat Kerumunan yang Lempar Bingkisan, Bebas!

"Ini gak canggih pemerintahnya. Kalau dia canggih lakukan aja proses yang normal, dengan cara begini, orang nebak, 'wah makin gak beres pemerintah, makin seenaknya'," ujar Rizal Ramli.

"Akibatnya simpati sama Habib makin lama makin besar. Jadi yang kuasa kepedean, lupa kalau pada suatu saat nanti mereka gak berkuasa, mereka juga bisa diadili kok," sambungnya.

Terakhir, Rizal Ramli menilai bahwa pengadilan politik pada zaman Soeharto dulu jauh lebih beradab dibandingkan pengadilan Habib Rizieq saat ini.

"Ini kan pengadilan politik, tapi Soeharto aja jauh lebih beradab. Yang dulu-dulu lebih beradab, didampingi lawyer, proses persidangan tetap seperti lazimnya yang terjadi," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Pernah Berapi-api Serukan 'Stop Impor Beras', Sherly Annavita: Jangan Sampai Petani Kita Mengelus Dada

"Ini sih permainannya sudah rendah banget. Ini akan membuat pengadilan di Indonesia just like a joke. Kalau mau hukum ya hukum saja lah, jangan lagi ada sirkus yang makin lama makin gak lucu. Saya minta Pak Hakim sadar diri lah, supaya yang benar jadi hakim," tutur Rizal Ramli.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler