Sebut Keputusan PT PELNI Tak Benar Batalkan Kajian Ramadhan, Rachland Nashidik: Akan Tabrak Kebebasan Beragama

11 April 2021, 15:50 WIB
Rachland Nashidik menilai keputusan PT Pelni tidak benar. /Facebook.com/Rachland Nashidik

PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik ikut menyoroti pembatalan acara kajian Ramadan di lingkungan PT Pelni.

Perlu diketahui, pembatalan kajian Ramadhan di lingkungan PT PELNI diumumkan Komisaris Independen PT PELNI, Kristia Budhyarto alias Kang Dede lantaran tidak memiliki izin dari Direksi.

"Sehubungan flyer info penceramah dalam kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dari Badan Dakwah Pelni yang sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa, panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu, kegiatan tersebut dibatalkan," kata Kang Dede.

Baca Juga: Tempuh Perjalanan 10 Jam, Persib Bandung Optimis Ikuti Jejak Persija dan PSM ke Semifinal Piala Menpora

Menanggapi hal tersebut, Rachland Nashidik menilai keputusan direksi PT Pelni adalah keputusan yang tidak benar.

"Bila benar Direksi PT Pelni melarang kajian Ramadhan di tempatnya, ini bukan keputusan yang benar," tutur Rachland Nashidik.

Menurutnya, melarang sepenuhnya kegiatan beragama dapat menabrak hak atas kebebasan beragama.

Baca Juga: Terdampak Siklon Tropis, Warga Desa Tunbaun: Semua Mata dan Telinga Mengarah ke Flotim dan Lembata

"Melarang sepenuhnya akan menabrak hak atas kebebasan beragama," ujar Rachland Nashidik dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 11 April 2021.

Walaupun demikian, Rachland Nashidik mengaku bisa memaklumi upaya pencegahan ujaran kebencian dalam konten ceramah asalkan harus menempuh proses pemeriksaan.

"Saya bisa memaklumi upaya mencegah kajian yang bisa digolongkan hate crime. Tapi, ini harus diperiksa kasus per kasus. Melarang sepenuhnya akan menabrak hak atas kebebasan beragama," ucap Rachland Nashidik.

Selain itu, Rachland juga mengungkap, keputusan PT Pelni tersebut dapat memunculkan beragam tuduhan jika PT Pelni melarang semua kegiatan kajian Ramadan.

Baca Juga: Lengkapi Ibadah Ramadhanmu dengan Witir, Berikut Niat dan Tata Cara salat Witir Beserta Latin dan Artinya

"Itu akan menerbitkan tuduhan mendiskriminasi, merusak, kerukunan sosial, dan menggerus etos kebhinekaan. Jangan," kata Rachland Nashidik.

Untuk informasi, Kang Dede juga mengumumkan bahwa para pejabat yang terlibat dengan kepanitiaan kajian Ramadhan tersebut dicopot dari jabatannya sebab dinilai telah terlibat radikalisme.

"Ini pelajaran sekaligus warning kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot atau pun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus," tutur Kang Dede.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler