Zubairi Djoerban: Reinfeksi Covid-19 Bisa Menyebabkan Penyakit yang Lebih Buruk dari Infeksi Pertama

13 April 2021, 08:58 WIB
Ketua Satgas Covid19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban jelaskan soal kasus reinfeksi Covid-19. /Twitter/@ProfesorZubairi

PR BEKASI – Ketua Satuan Tugas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban angkat suara soal kasus infeksi ulang Covid-19.

Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa kasus infeksi ulang Covid-19 yang terjadi belakang ini memberitahu suatu hal.

“Kita tidak dapat mengandalkan kekebalan yang diperoleh dari infeksi alami untuk sebuah kekebalan kawanan alias herd immunity,” kata Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Makin Jadi Sorotan, Billy Syahputra Akhirnya Buka Suara Soal Hubungannya dengan Memes Prameswari

Zubairi Djoerban menyampaikan bahwa gelombang baru pandemi di berbagai negara juga memberi tahu bahwa kekebalan kelompok memang belum sepenuhnya tercapai.

“Hal itu menguatkan temuan-temuan yang menyatakan bahwa varian baru dapat lolos dari kekebalan infeksi alami,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ProfesorZubairi Selasa, 13 April 2021.

Zubairi Djoerban menuturkan bahwa merujuk kepada sejumlah studi yang telah dilakukan. Ternyata kasus reinfeksi Covid-19 mengakibatkan dampak yang lebih buruk daripada sebelumnya.

Baca Juga: Hotma Sitompul Laporkan Hotman Paris ke DPP Peradi Terkait Dugaan Kode Etik

“Perlu juga dicatat. Beberapa studi menunjukkan kalau infeksi ulang Covid-19 justru mengakibatkan penyakit yang lebih buruk daripada infeksi pertama,” ucap Zubairi Djoerban.

Oleh karena sangat penting diperhatikan agar para penyintas Covid-19 tak abai dengan penerapan protokol kesehatan.

“Temuan studi itu mengingatkan kita agar praktik protokol kesehatan harus tetap dilakukan meski statusnya sebagai penyintas,” ujar Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 April 2021: Demi Lancarkan Balas Dendam pada Nino, Riki Rela Tunggu Elsa?

Menurutnya kemunculan kasus-kasus reinfeksi Covid-19 bisa menjadi kunci memahami efektivitas vaksin Covid-19.

“Dengan munculnya kasus-kasus reinfeksi, maka akan jadi kunci untuk memahami vaksin mana yang mampu memberikan kekebalan kawanan,” ucap Zubairi Djoerban.

Ia menegaskan bahwa vaksin yang digunakan saat ini ternyata belum mampu mencegah reinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Dicecar Habib Rizieq Shihab di PN Jakarta Timur, Bayu Meghantara Sampaikan Pembelaannya

Kendati begitu, vaksin saat ini digunakan mampu mencegah tingkat keparahan penyakit Covid-19

“Yang jelas, vaksin yang ada saat ini mungkin tidak mencegah infeksi ulang, tapi bisa mencegah penyakit yang serius dan mematikan,” ucap Zubairi Djoerban.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler