Kajian Ramadhan PT PELNI Dibatalkan karena Radikal, Irma Suryani: Itu Fitnah, Jangan Digoreng-goreng!

14 April 2021, 02:58 WIB
Komisaris Pelindo I, Irma Suryani bantah kajian Ramadhan PT PELNI dibatalkan karena penceramah dan panitia acara dinilai radikal, menurutnya itu adalah fitnah. /Tangakapan layar YouTube.com/tvOneNews

PR BEKASI - Komisaris Pelindo I Irma Suryani Chaniago mengatakan bahwa PT PELNI tidak pernah menuduh radikal para penceramah di kajian Ramadhan yang dibatalkan beberapa waktu lalu.

Irma Suryani menegaskan, kabar yang menyebut PT PELNI menuduh para penceramah tersebut radikal adalah hoaks.

Hal itu disampaikan Irma Chaniago saat menjadi narasumber di acara "Catatan Demokrasi" bertajuk "Stempel Radikal, Ulama Dicekal" pada Selasa, 12 April 2021.

Baca Juga: Arie Untung Sebut Raja Salman Bawa Tangga untuk Jauhi Riba, Gus Nadir: Keliru, Itu Protokol Tetap Raja

"PELNI tidak pernah menyatakan ustaz-ustaz tersebut radikal. BUMN tidak pernah juga melarang pengajian dan ceramah-ceramah di masjid-masjid. Itu hoaks dan bohong, itu fitnah," kata Irma Suryani, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Rabu, 14 April 2021

Irma Suryani menjelaskan bahwa pembatalan kajian Ramadhan beberapa waktu lalu terjadi karena adanya miskomunikasi internal.

"Ini sebenarnya miskomunikasi internal, yang saya tahu, yang kami komunikasikan dengan sesama komisaris, bahwa ada miskomunikasi antara penyelenggara dan direksi terkait nama-nama yang akan mengisi ceramah. Itu yang terjadi," tutur Irma Suryani.

Baca Juga: Arie Untung Sebut Raja Salman Bawa Tangga untuk Jauhi Riba, Priyo Sambadha: Lucu Banget, Gak Ada Hubungannya

Lebih lanjut, Irma Suryani menjelaskan bahwa pihak-pihak penyelenggara acara tersebut tidak melakukan komunikasi dengan direksi.

"Teman-teman yang mejadi penyelenggara ini tidak melakukan komunikasi dan koordinasi lebih dulu kepada direksi. Sehingga tiba-tiba sudah diviralkan," kata Irma Suryani.

"Akhirnya timbul masalah, ini internal sebenarnya. Yang menjadi salah adalah ketika itu diviralkan," sambungnya.

Baca Juga: Desak Erick Thohir Pecat Dede Budhyarto, Arief Munandar: Kalau Gak Bisa, Pak Jokowi Harus Pecat Menteri BUMN

Irma Suryani pun menegaskan bahwa BUMN menjalin kerja sama dengan NU dan Muhmmadiyah untuk melakukan kajian-kajian keagamaan.

"Yang perlu digarisbawahi, BUMN di bawah Pak Erick Thohir justru bekerja sama dengan NU dan Muhammadiyah untuk melakukan kajian-kajian keagamaan. Karena BUMN hari ini punya tagline akhlak," kata Irma Suryani.

"Pak Erick memerintahkan seluruh direksi BUMN untuk memperbaiki semua musala, agar bisa dipergunakan umat Islam yang menjadi pegawai di BUMN, agar dapat mendapatkan kajian-kajian Islam di setiap musala BUMN," sambungnya.

Baca Juga: Jalani Ramadhan Pertama Tanpa Rina Gunawan, Teddy Syah Rindukan Momen Sahur Bersama Istri dan Anak-anaknya

Terkait adanya pegawai PT PELNI yang dipecat karena dinilai radikal, Irma Suryani menyebut bahwa hal itu sebenarnya masalah internal.

"Itu beda, sebenarnya itu ada masalah internal, jangan digoreng-goreng menjadi satu kasus dan kegaduhan-kegaduhan. Menurut saya itu gak pantas, apalagi ini Ramadhan," kata Irma Suryani.

Terakhir, Irma Suryani mengimbau seluruh komisaris BUMN untuk tabayun ketika ada masalah dan bersikap bijak ketika berbicara di hadapan publik.

Baca Juga: 5 Hikmah Puasa Ramadhan Menurut Ustaz Abdul Somad, Salah Satunya Mendidik Kita Melawan Hawa Nafsu

"Alangkah baiknya kalau ada permasalahan mestinya tabayun. Saya juga ingin menyampaikan kepada teman-teman komisaris, kiat juga harus bersikap bijak, gak boleh ngomong sembarangan ke publik. Sehingga menimbulkan kegaduhan-kegaduhan yang multi tafsir. Ini kan gak boleh terjadi," tutur Irma Suryani.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler