Semua Penceramah Agama di Indonesia Bakal Disertifikasi Wawasan Kebangsaan, GMNU: Sangat Setuju

2 Juni 2021, 09:31 WIB
Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) setuju dengan keputusan Menag Yaqut yang mengatakan bahwa semua penceramah agama di Indonesia akan disertifikasi wawasan kebangsaan. /Facebook Generasi Muda NU

PR BEKASI - Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) setuju dengan keputusan Menteri Agama (Menang) Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut yang mengatakan bahwa semua penceramah agama di Indonesia akan disertifikasi wawasan kebangsaan.

Hal tersebut disampaikan GMNU melalui akun Twitter resminya, @Generasi_MudaNU.

"Sangat setuju," kata GMNU sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 2 Juni 2021.

Baca Juga: Ernest Prakasa Desak KPI Tindak Sinetron Indosiar 'Zahra': Ini Lebih Penting dari Buremin Tetek Tupai Kartun

Menurut GMNU, sertifikasi wawasan kebangsaan tersebut dapat meminimalisir penyebaran paham anti Pancasila yang marak berkembang di kalangan para penceramah.

"Supaya dapat meminimalisir penyebaran paham anti Pancasila," tutur GMNU.

Namun, komentar dari GMNU tersebut nampaknya tidak disambut hangat oleh warganet. Terbukti dari kolom komentar yang dipenuhi dengan nada tidak setuju dari para netizen.

Baca Juga: Belum Pemilu, Ganjar Pranowo Sudah Memiliki Relawan untuk Pemilihan Calon Presiden 2024

"Saya Pancasila ternyata maling duit negara. Tolol kok gak gak berkurang...," kata @adi_fir.

"Yang anti Pancasila itu PKI dan sudah terbukti... yang beragama tidak akan anti Pancasila.. karena sila pertama saja Ketuhanan Yg Maha Esa..
Enggak ada lagi Musuh Pancasila selain Komunis dan Atheis," timpal @f_fathur.

"Saya pancasila NKRI harga mati tapi pada korupsi duit negara .. kan kampret," tambah @Mastolib6.

Baca Juga: Artis 15 Tahun Perankan Istri Ketiga di Sinetron 'Zahra', Ernest Prakasa Kritik Indosiar: Sangat Keterlaluan!

Sebelumnya, Gus Yaqut menyampaikan bahwa sertifikasi ini terkait dengan penguatan moderasi beragama melalui kompetensi penceramah. 

Apalagi, sambung Gus Yaqut, jaringan stakeholders dari Kementerian Agama yang berasal dari organisasi ke masyarakat agama dan lembaga dakwah cukup luas, dan perlu berkontribusi dalam memecahkan problematika ‘what’.

“Salah satunya dengan melakukan bimbingan kepada para Dai dengan menggandeng peran Ormas Islam dan lembaga dakwah,” ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan DPR RI Komisi VIII kemarin.

Baca Juga: Polisi Bongkar Jaringan Narkoba, Sita 185 Kg Lebih Tembakau Sintetis di Bogor dan Bandung

Gus Yaqut mengatakan, fasilitas pembinaan ini untuk meningkatkan kompetensi para Dai dalam menjawab dan merespon isu-isu aktual dengan strategi metode dakwah yang menitikberatkan pada wawasan kebangsaan atau sejalan dengan slogan Hubbul Wathon Minal Iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman).

“Pelaksanaan bimbingan teknis kepada para Dai juga sejalan dengan upaya penguatan moderasi beragama yang dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024,” tuturnya.

Saat ini, kata Gus Yaqut, moderasi beragama telah menjadi bagian dari arah kebijakan dan strategi pemerintah menuju revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.

Baca Juga: Jabatan Komisaris BUMN Hadiah untuk Relawan Jokowi, Irma Suryani: Orang Bodoh yang Bicara Begitu

Nantinya, sambung dia, bimbingan teknis akan diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Islam baik di tingkat pusat maupun di tingkat instansi vertikal dengan menggandeng peran serta organisasi masyarakat Islam setempat.

“Para Dai yang sudah mengikuti Bimtek akan memperoleh sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh Kementerian Agama," ujar Gus Yaqut.

“Diharapkan para Dai yang sudah terbina akan bertambah wawasan serta kompetensi keilmuan nya dan memiliki integritas kebangsaan yang tinggi, untuk mensyiarkan dakwah langsung pada masyarakat tempatnya berdomisili melalui pendekatan kultur dan budaya setempat,” sambungnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler